Liputan6.com, Jakarta - Teknologi kini telah mendarah daging masuk secara personal, profesional, dan sosial dalam kehidupan. Para edukator pun perlu memiliki keterampilan literasi digital yang lebih baik untuk membekali siswa menjadi warga masyarakat yang melek digital.Â
Kini edukator bersaing dengan media sosial dan platform yang membutuhkan mereka untuk tahu cara melibatkan siswa secara efektif di bidang akademik dengan integrasi teknologi. Dilansir dari teachhub.com, Literasi digital melibatkan lebih daripada kemampuan untuk menggunakan software atau mengoperasikan perangkat digital. Literasi digital mencakup berbagai macam keterampilan kognitif, sosiologis, dan emosional yang mumpuni dalam lingkungan digital dilansir dari teachhub.com.Â
Baca Juga
Para tenaga pendidik memiliki tanggung jawab sosial dan profesional untuk melek digital dikarenakan pendidik perlu menutup jurang kesenjangan digital antar siswa untuk memastikan kesetaraan yang memadai dalam pemberian kesempatan untuk dapat bersaing dalam tingkat pendidikan lebih lanjut di skala global.Â
Advertisement
Dalam memperkirakan keterampilan literasi digital pelajar, tenaga didik perlu mempersiapkan kehidupan di luar kelas karena kemampuan digital yang tidak diimbangi akan berpotensi untuk menghasilkan kekeliruan dalam menghasilkan dan menerima sumber yang ada di internet.Â
Untuk menghadirkan kemampuan literasi digital di kelas, pendidik harus mampu mengatasi hambatan dalam memanfaatkan teknologi di kelas secara efektif. Dalam mengatasinya, sarana dan prasarana yang lengkap, ahli teknik, peraturan hak cipta, dan pemberian bantuan kepada siswa secara efektif perlu dipersiapkan dan diterapkan.Â
Adapun dalam praktiknya di sekolah, pendidikan literasi digital tidak hanya terbatas pada mata pelajaran komputer saja, tetapi tenaga didik dapat melibatkan siswa di area lain seperti di bidang matematik, subjek ilmu sosial, hingga analisis studi kasus.Â
Paling penting, setelah tenaga pendidik sukses dalam mengedukasi siswa mengenai literasi digital, siswa diharapkan dapat berkontribusi dan menghasilkan produk yang dapat diterapkan di dunia nyata, seperti membantu komunitas, membantu membuat pamflet untuk acara sekolah, hingga mempromosikan kegiatan sekolah yang berguna bagi masyarakat. Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement