IDAI Ajak Platform Kesehatan Berkolaborasi Tangkal Penyebaran Hoaks

Kolaborasi dari berbagai platform kesehatan ini dapat mempercepat tujuan menyehatkan dan menyejahterakan anak Indonesia.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 25 Nov 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 16:00 WIB
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso saat kunjungan di kantor KLY, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2022). (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengajak, platform kesehatan berkolaborasi untuk mencerdaskan para orangtua dalam mendidik dan menumbuhkembangkan anaknya agar mewujudkan anak Indonesia yang sehat, tangguh dan bahagia.

"Kolaborasi atau kerjasama masing-masing kita sangat perlu dilakukan. Musuh kita mortalitas, morbiditas anak Indonesia termasuk juga berbagai hoaks yang beredar di negara ini," ujar Piprim dikutip dari Antara, Jumat (25/11/2022).

Piprim meyakini, kolaborasi dari berbagai platform kesehatan ini dapat mempercepat tujuan menyehatkan dan menyejahterakan anak Indonesia.

Dia lalu mencontohkan dalam vaksinasi. Pengelola platform perlu berpikir kreatif membuat konten-konten edukasi khususnya bagi mereka yang belum mempercayai efektivitas vaksin.

"Bagaimana supaya cakupan vaksinasi meningkat dengan pesat. Ini saya kira peran dari platform kesehatan. Kita mesti kreatif, bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya masyarakat yang sudah melek dengan media sosial," kata Piprim.

Piprim juga mengajak, seluruh komponen masyarakat termasuk para tokoh agama, kemudian Kepala Pemerintahan, tokoh adat untuk ikut serta berkolaborasi demi masyarakat sadar terhadap kesehatan anak-anak mereka.

"Bahkan untuk hal-hal mendasar seperti kebutuhan bagaimana MPASI yang bagus supaya tidak stunting, imunisasi dasar apa saja dan untuk apa. Saya kira hal-hal seperti ini masyarakat kita juga masih banyak yang terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab," demikian tutur Piprim.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya