Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Penyelundupan Dokter China untuk Pembunuhan Massal Warga Pribumi dengan Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Jan 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2023, 15:00 WIB
Tangkapan layar klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin
Penelusuran klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penyelundupan dokter China untuk melakukan pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin menampilkan sejumlah orang yang mengenakan pakaian putih, penutup kepala biru dan masker sedang berjalan di antara peti kemas.

Dalam video tersebut terdengar narasi suara "Ini dokternya nih guys baru dateng, wow banyak sekali".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"*JAGA² SAJA,JIKA DOKTER² MAU SUNTIK KITA, KELUARGA KITA ATAU TETANGGA DENGAN ALASAN MAU PENCEGAHAN VAKSIN ATAU ANTI VIRUS,ADA INDIKASI RENCANA BUSUK PEMBUNUHAN MASSAL TEAM DOKTER DR CHINA TIONGKOK DISELUNDUPKAN DIPELABUHAN-PELABUHAN..

RAKYAT INDONESIA KUDU BERHATI-HATI JIKA PEMERINTAH MEMBERIKAN KEBIJAKAN2 WAJIB TOLAK MENTAH2 KARENA INI ADA RENCANA PEMBUNUHAN MASSAL UNTUK WARGA PRIBUMI..

MEREKA TAU JIKA ANIES SAMPAI NAIK JADI PRESIDEN MAKA PROYEK-PROYEK MEREKA CHINA TIONGKOK AKAN BANGKRUT!!WASPADALAH INI DOKTER-DOKTER PESANAN DR TIONGKOK SENGAJA UNTUK MEMBANTAI RAKYAT INDONESIA SECARA PERLAHAN-LAHAN..

DR PIHAK RT..RW ..LURAH..CAMAT..WALIKOTA WAJIB MENOLAKNYA DEMI NYAWA ANAK-ANAK BANGSA..

REZIM JOKOWI LICIK MENGHALALKAN BERMACAM CARA UNTUK MEMULUSKAN PROYEK2 OBOR MILIK CHINA TIONGKOK!!.

SEJAK ENGKOH JOKO WIE MENGUASAI R1, RS PEMERINTAH SDH MULAI BYK DIISI DOKTER2 CINA, TERUTAMA DI RSCM, ADA KAH KORELASINYA DGN MENDTGKAN LSG DOKTER2 KOMUNIS CINA RRC*

TOOOLOOONG DI VIRALKAN"

Benarkah klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin, dengan menghubungi Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

Siti Nadia mengatakan, klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan masal warga pribumi dengan vaksin adalah hoaks.

"Hoaks ya," kata Siti Nadia saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Selasa (17/1/2023).

Penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan Yandeks dan Google Image, namun tidak ditemukan situs yang memberikan keterangan seputar video tersebut.

Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'dokter dari china tiba di indonesia'. Penelusuran mengarah pada akun YouTube BeritaSatu pada 14 November 2022. Video tersebut berjudul "Kapal RS China Tiba di Indonesia, Ratusan Warga Antre Layanan Gratis".

Dalam video tersebut menampilkan sejumlah orang berbaju putih yang identik dengan klaim video.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut . 

"Kapal Rumah Sakit Peace Ark China tiba di Indonesia. Ratusan masyarakat antusias datang ke Jakarta International Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendapat layanan kesehatan gratis."

Artikel berjudul "Kapal RS AL Tiongkok berlabuh untuk misi kemanusiaan bersama AL Indonesia" yang dimuat situs resmi Kementerian Kesehatan sehatnegeriku.kemkes.go.id, menyebutkan, Rumah Sakit Angkatan Laut Tiongkok, dengan nama Peace Ark, bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, untuk melakukan misi kemanusiaan bersama Angkatan Laut Indonesia dari 10 hingga 18 November 2022.

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) dilakukan di luar kapal RS (onshore). Sedangkan pelayanan kesehatan bagi WNA Cina dapat dilakukan di kapal RS (onboard).

Pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada WNI mencakup pelayanan edukasi kesehatan, pemeriksaan fisik dan atau penunjang non invasif.

Sementara Pelayanan kesehatan yang tidak diperkenankan diberikan kepada WNI mencakup pemeriksaan fisik dan atau penunjang invasif, termasuk pemeriksaan PCR, pengambilan sampel darah dan atau material biologis lainnya.

Pemberian obat atau material apapun baik secara oral, anal, intra vena, intramuscular, inhalasi, maupun dengan cara lain, termasuk pemberian vaksin apapun juga tidak diperkenankan.

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=zayQJpxEq90

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221114/2141703/kapal-rs-al-tiongkok-berlabuh-untuk-misi-kemanusiaan-bersama-al-indonesia/

Penelusuran Fakta

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video penyelundupan dokter China untuk pembunuhan massal warga pribumi dengan vaksin tidak benar.

Sejumlah orang dalam video tersebut merupakan dokter dari Rumah Sakit Angkatan Laut Tiongkok, dengan nama Peace Ark yang memberikan layanan kesehatan, Tenaga Medis WNA tersebut harus memperoleh persetujuan praktik dari Konsil Kedokteran Indonesia dan salah satu ketentuannya tidak boleh melakukan vaksin.

 

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya