Deretan Hoaks Terkini Seputar Peristiwa di Dalam Negeri

Kumpulan hoaks terkini seputar peristiwa di dalam negeri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Sep 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2023, 19:00 WIB
Cek Fakta ikan mati di Tuban karena keracunan limbah nuklir Jepang
Tangkapan layar salah satu hoaks seputar peristiwa dalam negeri

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks kerap mengikuti peristiwa yang terjadi di dalam negeri, kondisi ini tentu dapat mempengaruhi khalayak yang mudah mempercayainya.

Agar tak terpengaruh sebaiknya kita lebih selektif dalam mempercayai informasi, selain itu kenali hoaks terkini seputar peristiwa dalam negeri hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

Berikut kumpulan hoaks terkini seputar peristiwa di dalam negeri.

 Video Kerusuhan di Rempang Batam

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kerusuhan di Rempang Batam, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 14 September 2023.

Unggahan kliam klaim video kerusuhan di Rempang Batam menampilkan suasana luar ruangan yang dipadati sejumlah orang yang sebagian sedang mengibarkan bendera, terlihat juga kobaran api dan flare.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Suasana di Batam Island terus memanas, kisruh Rempang Batam berlarut"

Benarkah klaim video kerusuhan di Rempang Batam? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini...

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Video Ikan Mati di Tuban Akibat Keracunan Limbah Nuklir Jepang

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim banyak ikan mati di Tuban karena keracunan limbah nuklir dari Jepang. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 15 September 2023.

Dalam postingannya terdapat video nelayan sedang mengumpulkan ikan yang mati di pinggir pantai. Postingan video itu disertai narasi:

"Berita di Caption sangat mengejutkan"Jangan makan ikan dulu. Limbah Nuklir beracun dari jepang sdh masuk ke indonesia. ( Jawa Timur -Tuban )" apakah benar ? Pihak Berwenang belum mengeluarkan Keterangan.Ini terjadi juga laut Hongkong.TOLONG PIHAK TERKAIT SEGERA MERESPON VENIMENA INI"

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim banyak ikan mati di Tuban karena keracunan limbah nuklir dari Jepang? Simak hasil penelusurannya di sini.....


Traffic Cone Meleleh karena Suhu Panas di Semarang

Sebuah video yang diklaim traffic cone atau pembatas jalan meleleh karena cuaca panas di Semarang, Jawa Tengah, beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 Agustus 2023.

Video berdurasi 13 detik itu memperlihatkan sejumlah traffic cone meleyot di tengah jalan. Traffic cone yang meleyot itu disebut-sebut meleleh karena suhu panas yang melanda Semarang, jawa Tengah.

"Semarang vanazzz gaes, safety cone aja sampai meleleh, apalagi akyuuuu 😁😁😁" tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 308 kali dibagikan dan mendapat 11 komentar dari warganet.

Benarkah traffic cone meleleh karena suhu panas di Semarang? Simak hasil penelusurannya di sini.....

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya