Pemkot Jakpus Ajak Generasi Muda Perkaya Literasi Guna Terhindar dari Hoaks

Pemerintah Kota Jakarta Pusat mendorong generasi muda di wilayahnya agar gemar membaca sejak dini untuk mewujudkan generasi yang kaya akan informasi, pengetahuan, dan karya.

oleh Nabila Lutvia Tanjung diperbarui 15 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 11:00 WIB
Pustaka Mini Bale Buku Kramat Jati
Ilustrasi Gemar Membaca (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mendorong generasi muda di wilayahnya agar gemar membaca sejak dini untuk mewujudkan generasi yang kaya akan informasi, pengetahuan, dan karya.

Dalam mewujudkan generasi yang kaya literasi tersebut, Pemkot Jakarta Pusat mengukuhkan duta baca dan bunda literasi dari delapan kecamatan.

"Kehadiran bunda literasi dan duta baca ini bertujuan untuk mengajak dan menggerakkan warga di setiap kecamatan untuk meningkatkan minat dan daya baca sekaligus menghasilkan ilmu pengetahuan," kata Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma di Kantor Walikota Jakarta Pusat, dilansir dari Antara, Jumat (14/6/2024).

Duta baca dan bunda literasi ini merupakan anggota dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan kelompok sasaran keluarga. Kegiatan yang menyasar dari keluarga ini diharapkan menjadi gerakan meningkatkan minat baca secara sosial di lingkungan masing-masing.

Menurut Dhany, bila sudah menjadi gerakan sosial yang masif, Pemkot Jakarta Pusat optimistis masyarakat mampu menyaring informasi dengan baik hingga tidak terpengaruh berbagai isu hoaks atau hasutan yang merugikan di media sosial.

Kemudian, Dhany menegaskan untuk memperoleh pengetahuan dengan membaca tidak hanya melalui media buku. Perkembangan zaman saat ini telah memungkinkan sumber informasi secara digital maupun audio visual.

Sehingga, peran duta baca dan bunda literasi ini menjadi upaya pemberdayaan dari pemerintah untuk menumbuhkan potensi masyarakat. Sehingga, ke depannya pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator.

"Makanya kita perkuat peran duta baca dan literasi. Karena pemerintah yang efektif adalah pemerintahan yang sedikit memerintah," tegas Dhany.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) Jakarta Pusat, Irwan Septinadi mengatakan pengukuhan ini merupakan implementasi Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Gerakan pembudayaan kegemaran membaca ini dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat. Gerakan ini nantinya diharapkan mempercepat terwujudnya masyarakat yang maju, adil, sejahtera, sesuai visi dan misi Kota Jakarta Pusat.

Menurut Irwan menghadapi tantangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang saat ini berkembang cepat, literasi juga harus mampu menyesuaikan dengan situasi yang berubah cepat. Karena itu perwujudan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak lagi hanya seputar menulis, membaca, berhitung, namun sudah meliputi seluruh lini kehidupan masyarakat.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun , tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya