Pemkab Bekasi Ajak Pelajar Hindari Hoaks dengan Bijak Bermedia Sosial

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengajak kalangan pelajar maupun masyarakat umum untuk bijak menggunakan media sosial, dengan berpedoman pada etika digital.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Jul 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi sosial media
Ilustrasi sosial media (Dok. Khairisa Ferida)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengajak kalangan pelajar maupun masyarakat umum untuk bijak menggunakan media sosial, dengan berpedoman pada etika digital.

"Etika digital mengharuskan kita menggunakan teknologi dengan bijaksana. Hal ini mencakup penggunaan internet, media sosial, dan perangkat digital lain tanpa merugikan orang lain atau melanggar hukum. Ini sangat penting di tengah kemajuan era digital yang semakin masif," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi di Cikarang, dilansir dari Antara, Jumat (19/7/2024).

Dia menjelaskan, pelatihan dan edukasi merupakan upaya nyata membentuk sumber daya yang bijaksana dalam bermedia sosial, sekaligus bertujuan melindungi para pelajar sebagai generasi muda yang aktif bermedia sosial. Menurut Dedy, perlu sebuah wadah untuk membangun pola pikir yang kritis dalam menerima setiap konten dari media sosial.

"Diharapkan dari kegiatan ini para pelajar bisa mencerna setiap konten media sosial dengan baik. Ada berbagai masalah seperti penyebaran hoaks, penipuan, dan pelanggaran privasi yang bisa terjadi. Jadi setiap individu perlu memahami dan membedakan tindakan yang patut dan tidak patut dilakukan, serta mampu menjaga privasi di media sosial," katanya.

Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Bahrul Ulum memberikan gambaran dunia digital di internet seperti dunia yang tidak memiliki batas. Sedangkan media sosial merupakan dunia semu tanpa aturan dan norma mengikat.

Menurut dia menggunakan sosial media secara sadar penting dilakukan, sehingga memiliki tanggung jawab dan integritas dalam berperilaku di media sosial. Terlebih di tengah masif upaya sabotase atau hacking yang bisa merugikan secara individu.

"Penting juga dalam meminimalisir penyebaran informasi pribadi, jangan juga mengakses situs mencurigakan berisi phising atau kejahatan siber, mencuri data pribadi yang akhirnya merugikan diri sendiri. Nantinya akun yang bersangkutan disabotase dan digunakan untuk mengelabui dan menipu," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya