Liputan6.com, Jakarta - Polres Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengambil langkah proaktif mencegah penyebaran isu hoaks dan ujaran kebencian menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 pada 27 November 2024.
Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri menyatakan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk memastikan situasi di Majene tetap aman, damai, dan kondusif menjelang Pilkada 2024.
Advertisement
Baca Juga
"Partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam menjaga keamanan dan kedamaian untuk mensukseskan Pilkada sangat penting. Pilkada adalah pesta demokrasi yang harus kita jaga bersama untuk melahirkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan pembangunan di daerah," ujar Toni dilansir dari Antara, Sabtu (31/8/2024).
Toni mengimbau, masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial. Satu di antaranya tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar.
"Stop penyebaran berita hoaks atau informasi yang tidak benar dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan kita. Mari pastikan setiap informasi yang diterima telah diverifikasi kebenarannya sebelum disebarluaskan," ucap dia.
Selain itu, Toni juga mengingatkan masyarakat untuk menolak segala bentuk pelanggaran Pilkada, termasuk praktik politik uang yang sering merusak integritas pemilu.
"Politik uang adalah tindakan yang tidak hanya merusak nilai demokrasi, tetapi juga mencederai kepercayaan publik. Mari kita hentikan praktik ini dan memilih dengan hati nurani di Pilkada," katanya.
Selain itu, ia meminta kepada seluruh pihak untuk menghindari kampanye hitam dan kampanye negatif yang dapat menciptakan suasana tidak kondusif di tengah masyarakat.
Ia berharap masyarakat tetap menjaga kebersamaan dan persatuan selama pelaksanaan Pilkada 2024. Partisipasi dan tanggung jawab masyarakat selama Pilkada 2024 diharapkan dapat menciptakan suasana yang aman, dan damai.
"Kampanye negatif hanya akan menimbulkan perpecahan di antara kita. Pilkada harus menjadi ajang adu gagasan dan program, bukan saling menjatuhkan. Seluruh masyarakat diharapkan menghindari segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah dan mengadu domba," ujarnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement