Nama CNBC Indonesia Dicatut untuk Hoaks, Simak Daftarnya

Hoaks bisa mencatut nama media massa tak terkecuali CNBC Indonesia. Hoaks ini beredar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 17 Sep 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2024, 11:00 WIB
ilustrasi Hoax
ilustrasi hoaks {Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa mencatut nama media massa tak terkecuali CNBC Indonesia. Hoaks ini beredar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks catut nama CNBC Indonesia? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Artikel PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama

Beredar di media sosial postingan artikel PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama. Postingan itu beredar sejak dua pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 1 September 2024.

Dalam postingannya terdapat artikel CNBC Indonesia berjudul "PM Singapura Sebut: Negara Gila Agama, Negara Yang Tidak Akan Maju ContohNya Indonesia"

Akun itu menambahkan narasi:

"MUI cuek. Egp umat yg gobl*k2 langganan BLT dan negara menjadi eksportir TKW terbesar. Kalau umat gak gobl*k, fatwa turun pamor, MIU dicuekin."

Lalu benarkah postingan artikel PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Waspada Akun di Telegram Mencatut Nama CNBC Indonesia untuk Kumpulkan Dana

Beredar di aplikasi percakapan Telegram akun mengatasnamakan CNBC Indonesia. Akun tersebut mengajak pengguna lain untuk berinvestasi dengan keuntungan menggiurkan.

Beberapa nama akun palsu yang dipakai di Telegram adalah @cnbc_id, @CNBCINVESTASIINDONESIA, dan @cnbc_investasi. Bahkan akun tersebut mempunyai anggota lebih dari tiga ribu pengguna.

Dalam akun tersebut menjanjikan keuntungan yang menggiurkan jika mau berinvestasi. Keuntungannya pun cukup menggiurkan yakni jika ada yang berinvestasi Rp 5 juta maka akan memperoleh profit hingga 50 persen.

Lalu benarkah CNBC Indonesia mempunyai akun Telegram untuk mengajak pengguna berinvestasi dengan keuntungan menggiurkan? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya