Video Hoaks Sepekan: Penampakan Kepiting Raksasa di Alaska hingga Awan Jatuh di Kalteng

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan terakhir. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Des 2024, 08:52 WIB
Diterbitkan 08 Des 2024, 17:00 WIB
Gambar tangkapan layar video yang diklaim penampakan kepiting raksasa di Alaska. (sumber: Facebook)
Gambar tangkapan layar video yang diklaim penampakan kepiting raksasa di Alaska. (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya video yang diklaim penampakan kepiting raksasa di Alaska. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 November 2024.

Dalam video tersebut, terlihat seekor makhluk laut besar, mirip kepiting memiliki dua capit dan berwarna putih berada di atas kapal nelayan. Video itu kemudian dikaitkan dengan penampakan kepiting raksasa antarpulau di Alaska.

"KEPITING RAKSASA ANTAR PULAU ALASKA BISA BUAT MUKBANG SATU KECAMATAN," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 10 kali dibagikan dan mendapat 39 komentar dari warganet.

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim penampakan kepiting raksasa di Alaska ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, video tersebut diduga merupakan hasil rekayasa digital menggunakan AI.

Selain penampakan kepiting raksasa di Alaska, terdapat video hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

Video Koreo Suporter Borussia Dortmund untuk Indonesia

Gambar tangkapan layar video yang diklaim koreo suporter klub sepak bola Jerman, Borussia Dortmund untuk Indonesia. (sumber: Facebook)
Gambar tangkapan layar video yang diklaim koreo suporter klub sepak bola Jerman, Borussia Dortmund untuk Indonesia. (sumber: Facebook)

Sebuah video yang diklaim koreo suporter klub sepak bola Jerman, Borussia Dortmund untuk Indonesia beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 24 November 2024.

Dalam video tersebut terlihat suporter klub sepak bola Jerman, Borussia Dortmund sedang membentangkan koreo dengan latar warna merah dan putih.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan informasi bahwa koreo tersebut sengaja dibentangkan oleh suporter Dortmund untuk Indonesia.

"Merinding liat Koreo dari Dortmund untuk Indonesia," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook beberapa kali direspons oleh warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim koreo suporter klub sepak bola Jerman, Borussia Dortmund untuk Indonesia ternyata tidak benar. Faktanya, koreo suporter Dortmund dalam video tersebut tidak ada kaitannya dengan Indonesia.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Video Awan Jatuh di Kalimantan Tengah

Gambar tangkapan layar video yang diklaim terjadi fenomena awan jatuh di Kalimantan Tengah. (sumber: Facebook)
Gambar tangkapan layar video yang diklaim terjadi fenomena awan jatuh di Kalimantan Tengah. (sumber: Facebook)

Sebuah video yang diklaim terjadi fenomena awan jatuh di Kalimantan Tengah beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 November 2024.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan sebuah gumpalan putih menyerupai awan yang jatuh dan tergeletak di tanah. Sejumlah orang yang penasaran kemudian mengerumuni benda putih tersebut. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa terjadi fenomena awan jatuh di Kalimantan Tengah.

"OMG 😱,,,!!!! Awan jatuh d Kalimantan tengah ,,☁️," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 180 kali ditonton dan mendapat 4 respons dari warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim terjadi fenomena awan jatuh di Kalimantan Tengah telah diklarifikasi oleh BMKG. Menurut BMKG, benda putih tersebut bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya