Liputan6.com, Jakarta- Mudik Lebaran menjadi momen yang dinantikan banyak orang, namun sayangnya, momen bahagia ini juga seringkali dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi kejahatan. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah modus penipuan di mesin ATM.
Berbagai modus penipuan bermunculan, sehingga kita perlu lebih waspada dan berhati-hati saat bertransaksi di ATM, terutama selama musim mudik Lebaran.
Berdasarkan data yang dihimpun, beberapa modus penipuan ATM yang kerap terjadi antara lain skimming, penutupan slot uang keluar, penipuan stiker call center palsu, penukaran kartu ATM, hipnotis, dan penukaran uang tunai.
Advertisement
Pelaku memanfaatkan kelengahan dan situasi ramai saat mudik untuk melancarkan aksinya. Kerugian yang diderita korban pun beragam, mulai dari kehilangan uang tunai hingga data pribadi yang disalahgunakan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami modus-modus penipuan tersebut agar terhindar dari menjadi korban. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko penipuan saat bertransaksi di ATM.
Ikuti Aktivasi cover lagu "Ruang Gema" Liputan6.com di Instagram dan campaign Cek Fakta #LawanRuangGema di TikTok dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Klik link terkait untuk ikutan dan informasi selengkapnya:
Modus Penipuan ATM yang Perlu Diwaspadai
Skimming merupakan salah satu modus penipuan yang paling umum. Pelaku memasang alat tambahan (skimmer) pada mesin ATM untuk mencuri data kartu dan PIN. Alat ini bisa dipasang di slot kartu atau tersembunyi di bagian lain mesin ATM. Ciri-cirinya bisa berupa slot kartu yang goyang, kartu macet, atau tombol yang terasa longgar. Waspadalah terhadap mesin ATM yang tampak mencurigakan.
Modus lain yang perlu diwaspadai adalah penutupan slot uang keluar. Pelaku menutup slot pengeluaran uang agar uang tidak keluar setelah transaksi. Korban mengira transaksi gagal dan pergi meninggalkan ATM, sementara pelaku mengambil uangnya. Selalu pastikan uang keluar dari mesin ATM setelah transaksi berhasil.
Stiker call center palsu juga sering digunakan. Pelaku menempelkan stiker palsu di mesin ATM yang menampilkan nomor call center palsu. Jika korban mengalami masalah, mereka akan menghubungi nomor tersebut, yang kemudian dimanfaatkan pelaku untuk menipu korban. Jangan mudah percaya pada nomor call center yang tertera di stiker, melainkan hubungi call center resmi bank Anda.
Penukaran kartu ATM dilakukan dengan modus pura-pura membantu korban yang mengalami masalah dengan mesin ATM. Pelaku diam-diam menukar kartu ATM korban dengan kartu lain yang serupa. Jangan menerima bantuan dari orang yang tidak dikenal di sekitar ATM.
Hipnotis juga menjadi modus yang perlu diwaspadai, terutama saat korban sedang lelah atau terburu-buru. Korban akan memberikan kartu ATM dan PIN-nya kepada pelaku. Tetap tenang dan waspada saat bertransaksi di ATM.
Terakhir, penukaran uang tunai. Pelaku berpura-pura kesulitan melakukan transaksi dan meminta bantuan korban untuk mentransfer uang. Setelah transfer dilakukan, pelaku memberikan uang palsu sebagai balasan. Jangan pernah membantu orang yang tidak dikenal melakukan transaksi keuangan.
Advertisement
Tips Aman Bertransaksi di ATM
- Periksa mesin ATM dengan teliti sebelum bertransaksi.
- Perhatikan apakah ada alat tambahan yang mencurigakan.
- Jangan menerima bantuan dari orang yang tidak dikenal.
- Jangan memberikan kartu ATM kepada siapa pun.
- Tutupi PIN Anda saat memasukkannya ke mesin ATM.
- Jangan panik jika terjadi masalah dengan mesin ATM.
- Tetap tenang dan hubungi bank Anda jika diperlukan.
- Laporkan kejadian mencurigakan kepada pihak berwenang.
- Gunakan ATM yang berada di tempat ramai dan terpantau CCTV.
- Manfaatkan fitur transaksi tanpa kartu jika tersedia.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memahami modus-modus penipuan di atas, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari menjadi korban kejahatan di mesin ATM, khususnya selama musim mudik Lebaran. Ingatlah, keamanan dan keselamatan Anda adalah prioritas utama.
Selalu utamakan keselamatan dan keamanan transaksi keuangan Anda. Jika menemukan hal mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang.
