Selamat Pagi, Malam : Potret Jakarta Malam Hari

Jakarta dengan segala hingar bingarnya menjadi inspirasi bagi sutradara muda handal ini mengolahnya dalam sebuah film

oleh Rina Nurjanah diperbarui 08 Mar 2015, 12:40 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2015, 12:40 WIB
Selamat Pagi, Malam

Liputan6.com, Jakarta Banyak film Indonesia yang kini patut diapresiasi, salah satunya adalah karya dari sutradara muda yang handal mengolah kegelisahannya dalam sebuah film, "Selamat Pagi, Malam". Film yang terinspirasi kejadian sehari-hari yang dialami sang sutradara, Lucky Kuswandi, pasca kepulangannya kembali ke Jakarta ini menyuguhkan potret malam hari ibukota dari sudut pandang tiga perempuan. Indri, Gia dan Sara membawa kita menelusuri seluk beluk Jakarta yang menurut Lucky, mengalami confusion of identity.

Tokoh-tokoh perempuan yang tampil kontras satu sama lain dengan fase hidup yang berbeda-beda mencari makna cinta dan kehidupan, semuanya saling melengkapi demi keutuhan jalinan cerita dalam film ini. Kehidupan malam ibukota yang ditampilkan menyuguhkan kita sisi lain dari Jakarta yang menyenangkan dalam waktu tertentu. Film ini terasa dekat dengan diri kita, dengan kehidupan kita, dengan kegelisahan yang juga kita alami.

Naskah awal yang telah ada sejak 8 tahun silam ini dieksekusi oleh Lucky pada 2013 lalu dengan proses syuting cukup singkat, 11 hari. Film yang telah rilis di bioskop tanah air sejak 2014 lalu ini kembali di putar dan menjadi film pembuka acara Indonesia Dalam Empat Layar yang digelar Salihara. Kini, film "Selamat Pagi, Malam" yang juga sudah beredar di berbagai festival di luar negeri ini akan hadir di London, pada 27 Maret. Bagi kamu yang ingin memiliki film ini bisa pantau terus akun twitter dan instagramnya @spmfilm untuk mendapatkan SPMDVD Box Set.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya