Berlatih Atasi Rintangan dengan Parkour

Parkour merupakan aktivitas atau olahraga yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat dan efisien.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2015, 12:33 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 12:33 WIB
Berlatih Atasi Rintangan dengan Parkour
Parkour merupakan aktivitas atau olahraga yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat dan efisien.

Citizen6, Jakarta Parkour merupakan aktivitas atau olahraga yang bertujuan untuk membantu manusia bergerak dengan cepat dan efisien. Menggunakan beberapa gerakan seperti berlari, meloncat dan memanjat untuk melatih kemampuan manusia melewati rintangan di berbagai situasi dan kondisi.

“Dari kecil memang senang gerak seperti olahraga, tari, jalan kaki, dan manjat-manjat. Di penghujung tahun 2001 pertama kali saya lihat film Yamakasi dan selama bertahun-tahun berlatih sendiri tanpa tahu teknik yang benar,” ujar Niki Fajar, anggota dari Parkour Indonesia, saat menceritakan kisah awalnya mengenal Parkour.

Pada akhirnya, Niki bergabung dengan web-forum komunitas Parkour Indonesia. Komunitas ini berawal dari 8 orang Indonesia yang bergabung di web-forum worldwide parkour, yang akhirnya bergabung di thread khusus Indonesia sekitar tahun 2006-2007. Dari situlah tercetus ide membentuk web-forum khusus parkour Indonesia  pada 17 Juli 2007. Kegiatan dari Parkour Indonesia yaitu Jamnas (Jamming Nasional), Jamreg (Jamming Regional), mengikuti event dari internasional, dan selebihnya diserahkan ke masing-masing region.

Parkour tidak mengenal umur, gender, kondisi fisik, ataupun dasar olahraga. Siapapun yang ada di komunitas Parkour semuanya sama-sama masih belajar. Untuk yang baru pertama kali bergabung, maka akan dibimbing mulai dari mengenal motivasi diri masing-masing dengan cara sharing session. Kemudian dikenalkan ke gerakan-gerakan yang mendasari Parkour yaitu: quadrupedal movement, running, landing, rolling, balance, dan climb up.

Maka Anda tidak usah khawatir merasa kesulitan untuk berlatih karena komunitas ini akan mengajarkan Anda dari dasar. Seperti Niki yang pertama kali mempelajari teknik Saut atau Jump dan Landing selama 3 bulan dengan jarak ketinggian 20-40cm atau hanya satu sampai dua anak tangga.

Tidak sekedar berlatih bersama, komunitas ini memiliki visi menyebarluaskan Parkour yang melekat dengan the origin philosophy seperti diemban oleh David Belle, founder parkour, ke seluruh Indonesia. “Agar semua orang Indonesia tahu dan paham mengenai fungsi dan tujuan utama Parkour itu sendiri yang bukan hanya sekedar untuk terlihat keren dan terkenal,” ujar Niki.

Niki melihat perkembangan parkour saat ini luar biasa. Hal ini dilihat dari banyaknya video dan artikel tutorial secara online dan gratis yang membantu orang untuk belajar sendiri. “Tinggal surfing di internet, search, keluar deh pilihannya, dan tinggal pilih mana yang mau kita lihat. Untuk latihan sesi kelas pun sudah mulai dijaga keselamatannya, mulai dibimbing, pokoknya menjadi lebih efisien,” jelas Niki.

Seiring dengan perkembangan tersebut, Niki menyayangkan parkour saat ini lebih sering dijadikan komoditi komersil oleh berbagai pihak serta dimanfaatkan untuk penjualan. Padahal terdapat quote David Belle yang selalu Niki ingat yaitu “live WITH parkour, don’t live FROM parkour”.

Penulis:

Nabilah Rahmagitha

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya