Cappadocia, Kota Unik yang Romantis di Turki

Pada jarak 35 kilo meter dari border kami singgah di Dogubayazit, kota pertama yang kami jumpai.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Sep 2015, 07:05 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 07:05 WIB
Cappadocia, Turki Kota Unik yang Romantis
Pada jarak 35 kilo meter dari border kami singgah di Dogubayazit, kota pertama yang kami jumpai.

Citizen6, Turki Hari ke-145, Kilometer ke-17.268 petualangan Wheel Sotry Session 3 sampailah di Cappadocia, Turki

Alarm bunyi, langit tampak mulai cerah, matahari masih belum muncul, mata masih ngantuk dan terdengar suara seperti gas terbakar diatas tenda saya menginap. Ternyata telah banyak balon udara lepas landas. Pagi ini 14 derajat selsius dan saya harus segera menuju tanah lapang, mengejar sunrise sambil melihat pemandangan bukit batu dan puluhan balon di udara, ya saya sudah di Cappadocia Turki, negara ke-8 Wheel Story season 3.

Pada jarak 35 kilo meter dari border kami singgah di Dogubayazit, kota pertama yang kami jumpai.

Memang cukup berat waktu meninggalkan Iran, diperbatasan sampai polisi menyalami saya dan ucapkan 'good bye' serasa saya akan benar-benar tak akan ke Iran lagi, padahal negara itu sangat Indah dan bersahabat. Kami sudah janji akan datang ketika winter agar bisa bermain salju lembut di Tachol Tehran.

Dan saya pun memacu motor ketika paspor dan Carnet di cap selepas masuk turki, sebelah kanan tampak gunung menjulang tinggi dan tunggu dulu!! masih ada salju diatas gunung padahal masih musim panas, gunung itu bernama Ararat.

Pada jarak 35 kilo meter dari border kami singgah di Dogubayazit, kota pertama yang kami jumpai.

35 KM dari border kami singgah di Dogubayazit, kota pertama yang kami jumpa. hari sudah sore, kami pun ketemu hotel yang cocok dengan kantong petualang. Tengah malam terdengar suara gemuruh Helikopter terbang rendah mengelilingi kota, memang sore hari sebelumnya sudah terlihat helikopter militer berpatroli.

Pada jarak 35 kilo meter dari border kami singgah di Dogubayazit, kota pertama yang kami jumpai.

Tak apa, namun kok pagi hari kemudian kota mendadak sepi, hampir semua toko tutup, ada apa ya! saya pun tak tau karena masyarakat susah ngomong bahasa Inggris.

Lanjut ke arah barat, pemandangan yang selalu berubah-ubah, mulai perbukitan gersang, perkebunan, pedesaan, kota hingga bukit dengan pepohonan hijau. Kami berhenti disebuah tempat yang bisa kamping setelah menempuh sekitar 550 Km.

Pada jarak 35 kilo meter dari border kami singgah di Dogubayazit, kota pertama yang kami jumpai.

Dan hari berikutnya kami ngegas lagi hingga menemukan tempat yang luar biasa indahnya, Cappadocia! daerah ini merupakan tujuan wisata populer, karena mempunyai banyak tempat dengan ciri geologi, sejarah dan budaya unik.

Pada jarak 35 kilo meter dari border kami singgah di Dogubayazit, kota pertama yang kami jumpai.

Mulai sunrise hingga sunset benar-benar sangat romantis.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

***Ingin berdiskusi tentang misteri, seni dan budaya, tekonologi, gadget terkini, pendidikan, kuliner, kecantikan dan uniknya dunia yuk klik di http://forum.liputan6.com/

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya