Citizen6, Jakarta Tubuh merupakan salah satu anugerah yang diberikan Tuhan dan harus dijaga baik-baik. Ibarat kata, tubuh kita ini hanya dipinjami oleh Tuhan, jadi jangan sampai kita mengembalikannya dengan kondisi rusak. Tapi mungkin hal itu tidak terpikirkan oleh beberapa suku pedalaman yang suka memodifikasi bentuk tubuh. Mulai dari meruncingkan gigi, memanjangkan telinga, bibir piring, dan sebagainya. Suku-suku pedalaman mana saja yang melakukan modifikasi tubuh? Berikut ulasannya.
1. Suku Mursi
Baca Juga
Pernahkah Anda mendengar bibir piring? Ya, ini adalah modifikasi tubuh yang dilakukan oleh suku Mursi atau Murzu yang hidup nomaden di negara Ethiopia. Populasi suku pedalaman ini diperkirakan hanya 6.000 sampai 10.000 orang saja. Mereka memodifikasi tubuh dengan cara memasang piring di bawah mulutnya. Semakin besar piringnya, maka wanita tersebut akan semakin tangguh, semakin cantik, dan semakin kaya. Ternyata benar ya, kalau cantik itu relatif. Buktinya bisa Anda lihat di suku Mursi tadi.
Advertisement
2. Suku Bagobo
2. Suku Bagobo
Yang pertama ada suku Bagobo, mereka memodifikasi tubuh dengan meruncingkan gigi. Jangan ditanya, proses peruncingan gigi ini sangat menyakitkan. Namun justru hal ini menjadi standar kecantikan bagi perempuan suku Bagobo yang bermukim di Mindanao, Filipina. Untuk meruncingkan gigi mereka, membutuhkan waktu yang lama karena caranya adalah dipahat menggunakan bambu dan kayu.
Advertisement
3. Suku Dayak
3. Suku Dayak
Selanjutnya ada suku asal Pulau Kalimantan, Indonesia, suku dayak. Mereka memodifikasi tubuh dengan memanjangkan telinga. Hal ini masih dilakukan oleh suku Dayak Kenyah, Bahau dan Kayan yang bermukim di kawasan Kalimantan Timur. Baik pria ataupun perempuan sama-sama diwajibkan untuk memanjangkan telinganya. Hanya saja antara pria dan perempuan dibedakan ukuran panjang telinganya. Untuk pria, panjangnya tidak boleh melebihi bahunya, sedangkan untuk wanita hanya sebatas dada saja.
Bagaimana? Apakah Anda mau menjadi salah satu bagian dari ketiga suku unik tersebut? Yang jelas mereka pasti punya alasan untuk melakukan modifikasi tubuh tersebut dan pasti sudah diajarkan turun temurun dari nenek moyang mereka. Jadi jangan diprotes, ya.
Pengirim:
M. Sufyan
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6