Jual Perusahaan Rp 27 Triliun, Pria Pilih Jadi Sopir Taksi

Setelah menjual perusahaan rintisannya senilai Rp 27 Triliun, Paul English memilih menjadi sopir taksi Uber. Mengapa?

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jun 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2016, 08:00 WIB
Setelah menjual perusahaan rintisannya senilai Rp 27 Triliun, Paul English memilih menjadi supir taxi uber. Foto : nextshark
Setelah menjual perusahaan rintisannya senilai Rp 27 Triliun, Paul English memilih menjadi supir taxi uber. Foto : nextshark

Liputan6.com, Jakarta Tahun lalu, Paul English, co-founder situs travel bernama Kayak yang bernilai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 27 triliun, menjual perusahaannya kepada Priceline. English lalu memulai profesi baru menjadi sopir taksi Uber.

"Aku pergi keluar dan bekerja mengemudi dari tengah malam hingga pukul 02.00 pagi" kata Paul English dilansir dari Inc., Kamis (2/6/2016).

"Para penumpang berpikir itu semacam lelucon, seseorang berpakaian seperti vampir sedang mengemudi Tesla, " ia melanjutkan.

Paul English ingin memperluas lingkaran pergaulannya, maka diputuskanlah menjadi pengemudi taksi untuk Uber. Memakai mobil Tesla Model S, Paul English mulai mengemudi pada hari Halloween setelah mengadakan pesta kostum.

"Jika ada yang bertanya apa yang saya lakukan untuk hidup, saya biasanya mengatakan saya seorang insinyur, dan kemudian saya bertanya apa yang mereka lakukan," kata English. Ia menambahkan, "Ini lebih menarik untuk mendengar tentang orang lain."

Simak selanjutnya di artikel ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya