Liputan6.com, Myanmar - Sebuah tempat ibadah bagi para muslim di desa Lone Khin, Kachin, Myanmar dibakar oleh massa pada Jumat (1/7/2016).
Sejak adanya kerusuhan, hampir 30 keluarga muslim di desa telah melarikan diri ke tempat yang lebih aman. Masyarakat muslim sebelumnya memang telah menerima ultimatum dari nasionalis Buddha lokal untuk bisa menghancurkan bangunan pada Kamis (30/6/2016).
Dilansir irrawaddy, Sabtu (2/7/2016), namun warga telah mengklaim bahwa gedung yang disengketakan merupakan sebuah gudang bekas yang telah digunakan Kementerian Konstruksi sambil membangun jembatan yang menghubungkan desa pada beberapa bulan lalu.
Advertisement
Baca Juga
Setelah gedung tersebut dibongkar, para nasionalis Buddha kemudian menuntut bahwa mereka telah menghancurkan masjid yang sebenarnya dan menklaim bangunan tersebut dibangun secara ilegal.
"Komunitas muslim menolak untuk menghancurkan tempat ibadah mereka. Pemimpin agama mereka mengatakan, mereka hanya akan melakukannya jika pemerintah menyatakan itu ilegal," jelas seorang warga setempat.
Massa yang datang untuk membakar masjid itu sebagian besar terdiri dari orang luar dengan jumlah ratusan orang.
Seorang petugas kepolisian dari Distrik Mohnyin mengkonfirmasi insiden itu, namun ia menolak memberikan informasi rinci karena kasus tersebut sedang diselidiki.
"Kami tidak tahu siapa yang berada di balik insiden tersebut. Saat ini aparat negara dan keamanan tingkat kabupaten tengah berada di tempat kejadian," ucap petugas.
Sebelumnya insiden kerusuhan anti-muslim yang berlangsung di desa Thyu Thamain Pegu, pada 23 Juni 2016 mengakibatkan kehancuran sebuah masjid, pemakaman muslim, rumah dan gudang milik sebuah keluarga muslim. Namun pihak berwenang memilih untuk tidak mengambil tindakan kepada salah satu pelaku.
(ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.