Citizen6, Jakarta Kuliah di luar negeri sangat menuntut kesiapan mental. Tinggal jauh dari keluarga, kerabat, dan sahabat di Tanah Air membuat seseorang mampu hidup mandiri. Seperti yang dialami Antonius Aninditya Abirama Anggoro, anak pertama dari 2 bersaudara, yang memilih kuliah di Belanda ini.
Baca Juga
Advertisement
Abi, panggilan akrabnya kini tengah menyelesaikan studinya di NHTV University Breda jurusan social media management. Ia dituntut mempunyai mental yang kuat selama proses adaptasi saat awal perkuliahan. Meskipun budaya Belanda tidak jauh berbeda dengan Indonesia, tetap saja banyak hal baru yang ditemui.
Teman-teman baru dari berbagai negara, kebudayaan, serta sistem belajar yang berbeda dengan Indonesia. Menurut pemuda kelahiran 1 september 1993, sejak SMA sudah bercita-cita kuliah di luar negeri ini. Ia mengakui kerap rindu akan keluarga di Tanah Air. Bahkan rindu masakan Indonesia, yakni sop kaki kambing.
Rasa rindu rupanya tidak membuat Abi bersedih terus-menerus. Beragam aktivitas ia lakukan, dari bermain musik, menciptakan lagu, kumpul bersama teman-teman dari Indonesia juga teman-teman dari negara lain. Selain itu, ia juga asyik bermain DJ.
Bukan karena di Belanda ketertarikannya bermain musik muncul, ia menyukai hampir semua jenis musik sejak SMA. Hobi bermusik menjadi aktivitas favoritnya. Bagi Abi, seluruh jenis musik suka kalau memang musiknya asyik dan pas didengar.
Bagaimana suka duka perkuliahan Abi di Belanda? Apa saja yang ia lakukan bila tiba-tiba merasakan rindu mendalam terhadap keluarga di Tanah Air? Kamu bisa menyimak kisahnya di sini.
Penulis: Lasmie
Campus Citizen Journalist Liputan6.com
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail : campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.