Kisah Pilu Kembar Siam yang Dibuang oleh Orangtua Sendiri

Keduanya ditinggalkan begitu saja di rumah sakit oleh orangtua yang tak sanggup membesarkan mereka. Bagaimana kisahnya?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 19 Okt 2016, 06:27 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 06:27 WIB
Derita Kembar Siam Malang, Dibuang Oleh Orang Tuanya Sendiri
Keduanya ditinggalkan begitu saja di rumah sakit oleh orang tua mereka yang tak sanggup membesarkan mereka. Bagaimana kisahnya?

Liputan6.com, Jakarta - Veena dan Vani adalah kembar siam dengan kepala yang menempel. Orangtua mereka yang tak sanggup menghadapi kenyataan, meninggalkan keduanya di rumah sakit begitu saja. Sejak saat itu, Veena dan Vani dibesarkan oleh staf rumah sakit.

Kini, mereka sudah berusia 14 tahun. Sejak kecil, si kembar menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam satu kamar. Ruangan itu hanya memiliki satu jendela untuk melihat ke luar.

Sang orangtua yang berasal dari Hyderabad, India, meninggalkan keduanya setelah operasi pemisahan pertama dicoba untuk dilakukan. Orangtua Veena dan Vani berjanji untuk membawa kedua anak ini jika proses operasi selesai.

Namun sayang, tak ada operasi lanjutan karena menurut para ahli risikonya begitu besar. Malahan, petugas medis mengklaim risiko operasi pun bertambah besar karena mereka telah tumbuh dewasa.

Dilansir dari Times of India, Selasa (18/10/2016), ayah anak kembar ini pernah berseloroh pada media bahwa mereka tak akan membawa anak mereka pulang jika operasi pemisahan belum dilakukan. Hal ini karena mereka terlalu miskin untuk menghidupi dua anak.

"Kami akan menunggu. Kami tidak bisa membiayai pendidikan dan memenuhi kebutuhan mereka tanpa bantuan pemerintah," ujar sang ayah.

- 

Dr Narendra Kumar, ahli bedah pediatrik, tengah mencoba menemukan ahli bedah internasional yang mengkhususkan diri dalam neurologi untuk melakukan operasi. Menurut dia, operasi mungkin dilakukan pada kedua anak perempuan itu karena memiliki otak masing-masing.

"Masalahnya adalah, ada satu pembuluh darah utama yang mereka miliki bersama sehingga ini menjadi berisiko," jelas dia.

Dua dokter mengatakan, ada peluang 80 persen keduanya dapat bertahan hidup. Dokter David Dunaway dan dr Owase Jeelani dari London menjelaskan, jika jadi dilakukan, akan dibagi menjadi lima operasi terpisah. Bahkan mereka mengklaim prosedur itu akan memakan waktu satu tahun.

Kini keduanya tengah menunggu kabar baik dari dokter baik hati yang bersedia mengoperasi mereka. Jika tidak, mungkin Veena dan Vani harus menjalani seumur hidup dengan kepala yang saling berdempetan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya