Penjual Bakso Ini Mau Dibayar Pakai Mata Uang Asing dan Kuno

Sepanjang berjualan bakso, Pak Mendi dengan senang hati menerima bayaran berbagai mata uang asing dan uang kuno.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Okt 2016, 14:15 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 14:15 WIB
Mendi, Penjual Bakso yang Dibayar Pakai Mata Uang Asing dan Kuno
Sepanjang berjualan bakso, Pak Mendi dengan senang hati menerima bayaran berbagai mata uang asing dan uang kuno.

Citizen6, Jakarta Pernahkah kamu membeli bakso keliling lalu membayarnya menggunakan mata uang asing? Jika belum pernah, maka kamu akan heran saat bertemu penjual bakso yang akrab disapa Pak Mendi. Sepanjang berjualan bakso, ia dengan senang hati menerima bayaran berbagai mata uang asing.

Pak Mendi berjualan bakso di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Ia mengakui uang yang dibayarkan untuk baksonya boleh berupa dolar, yen, maupun ringgit boleh saja. Jika ada pembeli yang membayar dengan uang asing, Pak Mendi akan memberikan bakso sesuai nilai mata uang tersebut.

Misal, nilai satu dolar sekarang Rp 12.000, bakso yang diberikan sebanyak 12 buah. Hal ini karena satu buah bakso harganya Rp 1.000. Tak hanya uang asing saja, Pak Mendi juga menerima bayaran berupa mata uang kuno.

Untuk bayaran menggunakan mata uang kuno, Pak Mendi dan pembeli yang bersangkutan saling bersepakat terlebih dahulu. Apakah uang kuno itu akan ditukar bakso atau uang rupiah.

Lantas, alasan apa yang melatarbelakangi Pak Mendi bersedia menerima bayaran berbagai jenis mata uang? Bagaimana pengalaman seorang pembeli yang membayar bakso pakai uang ringgit?

Kamu bisa menyimak selengkapnya di sini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya