Liputan6.com, Jakarta Permasalahan buruh migran begitu kompleks, mulai dari persoalan eksploitasi dan perlakuan kejam di negara tempatnya bekerja. Belum lagi permasalahan yang dihadapi ketika pulang ke Indonesia. Dan yang belum banyak diperhatikan adalah bagaimana memproyeksikan masa depan mereka agar lebih baik.
Karena alasan itulah, Indah Morgan, salah satu pemerhati sosial perantau Indonesia baik pelaku pernikahan campuran, mantan WNI dan Buruh Migran Indonesia (BMI)
Bertempat di Hall Dewan pers, Indah Morgan meluncurkan bukunya “Kita Bisa Berdaya” ada Sabtu, 4 November 2016. Latar belakang lahirnya buku "Kita Bisa Berdaya" berasal dari rangkaian pemikiran dan juga kerja lapangan dari seorang ibu 3 anak ini.
Advertisement
Keterlibatannya dalam berbagai persoalan para perantau baik yang berstatus menikah dengan warga asing, hingga buruh mingran atau TKI dituangkan dalam buku Buku ini mengambil kasus yang tejadi di Hongkong,Taiwan,Inggris dan Tiongkok negara dimana Indah kini bermukim.
Mengapa Indah memilih buku dengan tema masalah tersebut? Apa kepentingan Indah dalam hal ini? Dan bagaimana harapan Indah terhadap pemerintah, instansi terkait juga individu-individu yang dianggap bisa turut serta berperan dalam mengayomi dan memperbaiki kualitas hidup para perantau?
Indah Morgan, founder Indonesian Group Hongkong (IG-HK) menjabarkan semua harapan dan semua permasalahan mengenai buruh migran dalam buku ini. Buku "Kita Bisa Berdaya" juga berisi kumpulan kisah nyata disertai testimoni para pelaku perantau yang mayoritas didominasi para wanita. Ajakan dan motivasi untuk berdaya tidak hanya secara fisik namun lebih ke mental sehingga mampu memproyeksikan masa depan dengan jelas dan terarah.
Buku "Kita Bisa Berdaya" bisa dikategorikan sebagai buku kumpulan kisah nyata disertai testimoni dari para pelaku perantau yang mayoritas didominasi para wanita. Ajakan dan motivasi untuk berdaya tidak berarti secara fisik namun lebih ke mental sehingga mampu memproyeksikan masa depan dengan jelas dan terarah.
Indah Morgan melibatkan diri dalam dunia buruh migran sejak lama. Sebagai founder IG-HK ia membentuk koperasi yang setiap anggota dapat menabung, meminjam uang dan menyalurkan dana yang dititipkan kepada pengusaha-pengusaha kecil di Indonesia dalam bentuk investasi dengan cara bagi hasil. Sayangnya program tersebut terhenti ketika Indah harus pindah ke Australia.
Aktivitas yang sama dia lakukan di Taiwan pada tahun 2001, ketika mendampingi suaminya, Stephen Morgan –salah satu peneliti bidang ekonomi China dari Universitas Melbourne-Australia-- yang sedang melakukan penelitian di Biodiversity Research Center, Academia Sinika, Nankang - Taipe.
Di Australia (1998-2007), tidak ada pekerja domestik, yang ada adalah korban kekerasan domestik. Melalui organisasi kemasyarakatan yang ada di Melbourne, Indah memfasilitasi para korban kekerasan tersebut dengan membuat perkumpulan Indonesian women leadership group. Perkumpulan ini berkiprah pada pengembalian rasa percaya diri dan mengenalkan cara menjadi bagian dari program “small & medium enterprise group” yang difasilitasi “ Northern Enterprising Women-Victoria-Australia”.
Sejak 2013, Indah dan keluarga pindah ke Tiongkok. Di tempat tinggal yang baru, ia juga dipertemukan dengan BMI yang masuk Tiongkok dengan visa turis. Mereka kemudian bekerja sebagai pekerja domestik tanpa menyadari risiko hukumnya.
Tiongkok tidak mengeluarkan jenis visa pekerja domestik, namun selalu saja ada warga negara Tiongkok yang mempekerjakan buruh migran Indonesia. Meskipun tidak memiliki tugas resmi di bidang perlindungan buruh migran, namun sebagai pribadi dan berdasar pengalaman, Indah membuka pintu bagi mereka yang membutuhkan pertolongan atau sekadar tempat berkumpul untuk saling bertukar pikiran dan membahas masa depan.
Sejak September 2015, Indah ikut serta dalam Gerakan Kebaikan Indonesia, sebuah gerakan masyarakat non partisan yang berkegiatan mengangkat kebaikan Indonesia. Dalam gerakan yang banyak didukung oleh teman-teman Indonesia yang tinggal di luar Indonesia ini, Indah dipercaya sebagai Koordinator Luar Negeri.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6