Liputan6.com, Jakarta - Selama 45 tahun, Shiti Charoenrattanaprapa tak pernah muncul di hadapan publik akibat penyakit yang ia derita. Namun, ketika Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meninggal dunia, ia memutuskan pergi ke Bangkok untuk memberikan penghormatan terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Kehadirannya di tengah khalayak ramai membuat masyarakat kaget. Terlebih, fisiknya terlihat mengerikan dengan penyakit Neurofibromatosis yang ia derita.
Shitti pertama kali didiagnosis penyakit tersebut saat berusia 15 tahun. Sejak saat itu, ia dijauhi oleh keluarga dan masyarakat. Tumor berbentuk gelembung di sekujur tubuhnya membuat orang-orang merasa ngeri berdekatan dengannya.
Selama ini, pria itu tinggal di sebuah gubuk terpencil di Provinsi Yala, Thailand selatan. Karena tak bisa bekerja akibat rupanya, ia bergantung dari hasil alam serta makanan yang diberikan relawan Palang Merah.
Dilansir dari Mirror, Minggu (20/11/2016), pria berusia 60 tahun itu mengaku tidak pernah diterima oleh masyarakat setempat dan diusir dari peradaban. Hal tersebut yang menjadi alasannya tinggal di tengah hutan sendirian.
Shitti berujar kalau ia ingin sekali datang ke Bangkok untuk memberikan penghormatan terakhir pada Raja Bhumibol Adulyadej yang meninggal bulan lalu. Setelah perjalanan ke Bangkok, ia berjanji akan kembali menyepi di tempatnya sekarang.
Walau demikian, Palang Merah serta pihak keamanan setempat masih mencari cara agar kemunculan Shitti tidak membuat heboh masyarakat dengan penampilannya sekarang.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6