Pria Berhati Mulia, Adopsi 22 Anak Telantar Pengidap HIV

Semua anak-anak telantar tersebut hidup bersama Papa Reji dan istrinya serta dua anak kandung mereka di sebuah rumah.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Feb 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2017, 13:00 WIB
Pria Berhati Mulia, Adopsi 22 Anak-Anak Terlantar Pengidap HIV
Pria Berhati Mulia, Adopsi 22 Anak-Anak Terlantar Pengidap HIV

Liputan6.com, Jakarta Kasih sayang orang tua kepada anaknya merupakan kasih sayang yang tak lekang oleh waktu. Namun beberapa orang tua justru tega menelantarkan anak mereka, terlebih ketika anak tersebut diketahui positif mengidap HIV. Hal tersebutlah yang terjadi di India. Maka seorang pria rela merawat 22 anak-anak itu dengan kasih sayang yang melebihi orang tua kandung mereka sendiri.

Rajib Thomas, seorang pria berusia 44 tahun, biasa dikenal dengan sebutan “Papa Reji”. Sebutan itu diberikan oleh anak-anak angkatnya sebagai panggilan sayang mereka kepada Rajib Thomas. Papa Reji diketahui merupakan seoarang pria yang sudah satu dekade mendedikasikan hidupnya untuk mengurus anak-anak telantar yang ditinggalkan oleh orang tua mereka lantaran mereka positif mengidap HIV.

Semua anak-anak telantar tersebut hidup bersama Papa Reji dan istrinya serta dua anak kandung mereka di sebuah rumah yang berada di Kota Mumbai, India. Sementara istrinya, Mini Reji, kerap memasak tiga kali dalam sehari untuk memberi makan dua lusin anak angkat mereka. Papa Reji akan sibuk mengurus dan memperhatikan pendidikan dan kesehatan mereka.

Keputusan Papa Reji untuk mengadopsi anak-anak telantar dan pengidap HIV ini dimulai pada 2007. Saat itu ia merasa iba dengan seorang anak yang ditemuinya di rumah sakit. Ia pun memutuskan untuk berbicara dengan spesialis HIV/AIDS, Divya Mithale, tentang niatnya untuk mengasuh anak-anak di rumah sakit yang ditelantarkan orang tuanya lantaran positif mengidap HIV. Sejak itu ia mulai mengasuh dua orang bayi, sampai akhirnya terus bertambah hingga menjadi 22 orang anak.

Papa Reji mengungkapkan, awalnya ia merasa kesulitan ketika memutuskan untuk mengadopsi anak-anak tersebut. Namun ia sangat bersyukur karena lama-kelamaan justru banyak bantuan sumbangan yang datang dari berbagai pihak. “Awalnya itu sulit untuk memenuhi kebutuhan anak-anak ini, tapi kita terus berusaha bangkit untuk mengatasi kesulitan dengan memberikan kenyamanan kepada mereka.

Saya bersyukur, secara bertahap orang-orang mulai menyumbangkan kasur, makanan, dan uang ketika mereka melihat kami bekerja untuk anak-anak ini,” ucap pria berusia 44 tahun tersebut.

Papa Reji tampak bangga keluarganya terus tumbuh. Ia mengatakan mereka telah menjadi tujuan hidupnya. “Anak-anak ini semua memanggil saya Papa dan itu adalah tugas dari seorang ayah untuk melindungi anak-anaknya," ucap Papa Reji.

Penulis:

Soyid Prabowo

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya