Ketika Para Ladyboy Cantik Antre Daftar Wamil di Antara Laki-Laki

Mereka harus mengantre dan berdiri berjam-jam di antara laki-laki yang setengah telanjang.

oleh Azwar Anas diperbarui 11 Apr 2017, 17:01 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2017, 17:01 WIB
Ketika Para Ladyboy Cantik Antre Daftar Wamil di Antara Laki-Laki
Foto: Phayao (Dailymail.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta

Wanita transgender di Thailand atau yang dikenal dengan ladyboy dipaksa menghadiri acara pendaftaran wajib militer. Mereka berdiri dan mengantre di barisan laki-laki. Sebab di negara itu, belum ada kebijakan pergantian jenis kelamin di Kartu Tanda Penduduk.

Meski pada akhirnya nanti, para ladyboy dapat mengajukan pembebasan wajib militer, mereka tetap diharuskan untuk datang dalam pendaftaran dan pendataan peserta wajib militer.

Pengadilan Administrasi Tata Negara Thailand telah memutuskan, para ladyboy tidak berkewajiban mengikuti wajib militer, asalkan mereka mampu menunjukkan dokumen untuk membuktikan bahwa mereka tidak memenuhi syarat.

Melansir Dailymail.co.uk, acara itu sempat membuat para ladyboy stres dan depresi. Mereka harus mengantre dan berdiri berjam-jam di antara laki-laki yang setengah telanjang. Tak jarang, kehadiran mereka menjadi bahan candaan peserta lain.

Thailand merupakan salah satu negara yang mengharuskan setiap pria di atas umur 21 tahun untuk mengikuti wajib militer. Pada 2017 ini, kurang lebih terdapat 100.000 pria yang di antaranya terdapat ladyboy turut mendaftar wajib militer.

Salah satu ladyboy yang ikut mendaftar ialah Patra Wiruthanakiji. Ia yang akrab disapa Nadia, dikenal sebagai ladyboy yang pernah menjuarai Miss Mimosa. Semacam kontes kecantikan khusus untuk kaum trangender. Nadia juga tampak mengatre di barisan laki-laki.

Ladyboy lain yang ditemui di barisan itu adalah Rusanan Reuanmoon. Ia mengaku stres dan tak tertarik menjadi seorang tentara.

"Aku tidak ingin menjadi tentara. Aku ingin menjadi wanita meski belum 100 persen karena masih ada alat kelamin yang belum dipotong," ujarnya.

"Aku telah banyak memenangi kontes kecantikan. Aku takut menjadi prajurit. Semoga aku lolos untuk tidak dipilih jadi prajurit."

Para pendaftar wajib militer itu nantinya akan diseleksi oleh Pejabat Militer Thailand. Tak terkecuali para pendaftar yang mengaku transgender. Bukan tak mungkin para pendaftar transgender nantinya akan lolos seleksi dan mengikuti kegiatan wajib militer.

Thailand menjadi negara dengan populasi transgender terbanyak di dunia. Tak jarang, orang-orang dari negara lain melakukan operasi pergantian kelamin di Tahiland.

(war)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya