Aksi GNOTA untuk Morotai

GNOTA menyalurkan seribu buku dan bantuan pendidikan untuk anak di kepulauan Morotai.

oleh Azwar Anas diperbarui 09 Mei 2017, 12:02 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 12:02 WIB
20151101- Festival Anak Asuh GNOTA-Jakarta
Sejumlah warga memberikan testimoni dukungan kepada anak-anak Indonesia, Jakarta, Minggu (1/11/2015). GNOTA meriahkan Hari Sumpah Pemuda dengan menggelar Festival Anak Asuh saat Car Free Day. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) dicanangkan sejak 29 Mei 1996 merupakan sebuah organisasi sosial nirlaba, independen dan transparan yang diinisiasi oleh masyarakat yang peduli pada pendidikan anak. GNOTA berkomitmen dalam melindungi hak pendidikan anak Indonesia serta mendukung program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

Selama 20 tahun berkiprah, hingga saat ini, GNOTA telah membantu lebih dari 2,3 juta paket bantuan pendidikan untuk anak asuh yang tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi anak-anak yang berasal dari daerah pinggiran perkotaan, daerah pelosok, dan pedalaman yang sulit dijangkau karena minimnya sarana dan prasarana, daerah yang merupakan kantong kemiskinan, daerah cagar alam dan budaya, daerah pesisir dan pulau-pulau kecil serta terpencil.

Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional, 02 Mei 2017 kemarin, Tim GNOTA menghadiri acara yang berlokasi di SD BPD Filia, Morotai. Antusiasme anak-anak untuk mengikuti acara sangat baik, karena acara tersebut dilakukan pemutaran film pendek tentang pendidikan, pemberian buku dan fasilitas olahraga secara simbolik kepada sekolah, dan juga penandatanganan Bingkai Mimpi.

Ketua Pengurus Yayasan GNOTA, Gendis St. Hatmanti mengatakan Morotai adalah nama sebuah pulau sekaligus kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, yang menjadi bagian dari Provinsi Maluku Utara. Morotai terkenal sebagai pulau cantik dengan kualitas alam yang luar biasa, namun keadaan tidak didukung dengan kualitas SDM.

"Hal ini menyebabkan rendahnya perekonomian daerah dan sarana prasarana pendidikan terbatas. Sehingga kualitas anak-anak sekolah di Morotai pun rendah. Seperti yang dikatakan KI Hajar Dewantara, Memayu Hayuning Sariro, Memayu Hayuning Bangsa, Memayu Hayuning Bawana. Apapun yang di perbuat oleh seseorang hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya,dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya. Melalui penggalangan dana ini, GNOTA berharap, supaya bantuan ini dapat memberikan semangat bagi anak-anak di Morotai untuk meraih masa depan," ujarnya.

Saat ini, GNOTA melakukan penggalangan dana untuk program “GNOTA untuk Morotai” dan terus dibuka sampai 30 September 2017. Penggalangan dana ini dilakukan dengan harapan agar anak-anak Morotai mendapatkan pendidikan dasar 9 tahun dan tidak ada lagi anak yang putus sekolah. Penggalangan dana dapat juga di akses melalui website GNOTA www.gnota.or.id dan portal kitabisa.com https://kitabisa.com/gnotauntukmorotai. Komitmen GNOTA tetap setia dan teguh terus menyemangati anak-anak Indonesia mencapai cita-cita membesarkan bangsa.

Mari menjadi sahabat GNOTA, mari menjadi Orang Tua Asuh sekarang juga.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Kessi A Tarigan (kessi@gn-ota.or.id)
Program Yayasan LGN-OTA (021-3900900)

*Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya