Awasi Penebang Kayu, Wanita Ini Tinggal 738 Hari di Atas Pohon

Wanita itu beberapa kali berhadapan dengan penebang pohon. Ia bergeming meski kapak para penebang menghantam Luna.

oleh Azwar Anas diperbarui 06 Jun 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2017, 10:00 WIB
Julia
Foto: Thevintagenews

Liputan6.com, Jakarta Kayu jati itu diberi nama Luna. Usianya mencapai 1.500 tahun dengan tinggi 55 meter. Perempuan bernama Julia Hill pernah tinggal di atas pohon bersejarah itu hingga 738 hari.

Kisah perempuan yang akhirnya dijuluki The Butterfly itu bermula pada 1997. Saat itu, terjadi pembabatan hutan besar-besaran di kawasan Hutan Humbold, California.

Ratusan pohon jati dibabat dengan dalih pembersihan. Maka pencinta lingkungan setempat membutuhkan seseorang yang mau tinggal seminggu di kawasan hutan untuk mengawasi para penebang. Saat itulah, Julia Hill mendaftarkan diri.

Tepat 10 Desember 1997, Julia memanjat pohon tertua sekaligus tertinggi di hutan itu. Ia tak tinggal di sana selama seminggu, melainkan lebih dari dua tahun.

"Saat itu tengah malam. Aku membutuhkan waktu 1,5 jam untuk sampai di puncak pohon," ujarnya sebagaimana dilansir The Vintage News.

Selama itu, di atas pohon bernama Luna, Julia bertahan dari apa saja, termasuk angin kencang dan hujan. Ia juga beberapa kali berhadapan dengan penebang pohon. Ia tak bergeming meskipun kapak para penebang menghantam Luna.

Perlawanan Julia rupanya menarik perhatian stasiun televisi di California. Julia bahkan dibuatkan program khusus untuk memantau aktivitas para penebang. Ia dibekali ponsel bertenaga tata surya untuk melapor jika sewaktu-waktu para penebang meracau.

Tak hanya itu, kegigihan Julia rupanya membangkitkan keberanian warga sekitar untuk melawan penebangan pohon-pohon tua. Mereka membantu Julia dengan cara mengirimkan bahan makanan dan peralatan untuk bertahan hidup.

"Aku membungkus diri dengan kantong tidur yang memiliki sedikit lubang untuk bernapas," ujarnya.

Akhirnya pada 1999, upaya Julia menjaga hutan itu menuai hasil. Pihak Pacific Lumber yang mengklaim memilik surat resmi penebangan bersepakat tidak akan menebang Luna dan pohon-pohon di sekitarnya.

"Begitu perjanjian itu ditandatangani, aku bergegas turun meninggalkan pohon itu," kata Julia.

Julia menyanggupi membayar tebusan kepada Perusahaan Pacific Lumber sebesar US$ 50 ribu agar mengampuni pohon-pohon itu. Uang itu Julia dapat dari donasi yang digalang para pencinta lingkungan.

Luna, pohon raksasa yang menjadi saksi bisu keberanian Julia, hingga kini masih berdiri kokoh. Luna menjadi simbol keutuhan hutan di kawasan Humbold, di mana seorang anak manusia pernah membela mati-matian untuk kelestarian lingkungan.



(war)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya