Minum Alkohol Bisa Tingkatkan Kemampuan Bahasa Asing, Benarkah?

Sebuah riset berpendapat bahwa alkohol bisa meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Hasilnya?

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 07 Nov 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2017, 07:00 WIB
Minuman Beralkohol Vodka
Ilustrasi Foto Minuman Keras Vodka (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Jika kamu seorang yang pernah menunjukkan kemampuan bahasa kepada warga lokal saat liburan, mungkin kamu akan tertarik terhadap sebuah riset yang berpendapat bahwa alkohol bisa meningkatkan kemampuan berbahasa asing.

Hanya dengan dosis yang rendah, ukuran tersebut setara dengan sekitar lima persen alkohol untuk pria dewasa dengan berat sekitar 70 kilogram. Lebih dari itu biasanya seseorang akan kehilangan kesadarannya sendiri, seperti dilansir dari Lonelyplanet (7/11).

Para peneliti melakukan uji coba efek alkohol terhadap 50 warga lokal di Jerman di Universitas Maastricht. Mereka adalah orang-orang yang tengah belajar berbicara, membaca dan menulis bahasa Belanda.

Para peneliti tertarik pada anggapan bahwa orang-orang bilingual percaya bahwa alkohol sesungguhnya dapat meningkatkan kemampuan bahasa kedua mereka. Disisi lain mereka pun sadar bahwa alkohol memiliki efek lain terhadap kemampuan mengingat dan konsentrasi yang merupakan sesuatu hal yang sensitif dalam pembelajaran.

Para responden diacak untuk meminum alkohol dalam dosis yang rendah dan juga ada yang tidak mengandung alkohol sama sekali. Kedua kelompok responden ini diajak bercakap-cakap dengan para peneliti dalam bahasa Belanda untuk beberapa menit.

 

 

Penguji bahasa tidak tahu responden mana yang minum alkohol

Percakapan tersebut kemudian direkam dan dinilai oleh dua ahli bahasa dalam bahasa Belanda. Kedua ahli ini tidak mengetahui mana responden yang mengonsumsi alkohol dan mana yang tidak minum alkohol.

Para peneliti menemukan bahwa responden yang mengonsumsi alkohol dalam dosis rendah mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam berbicara bahasa Belanda, dan secara khusus mereka memiliki pelafalan bahasa Belanda lebih baik jika dibandingkan dengan responden yang tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Penelitian tersebut sudah dipublikasikan dalam sebuah jurnal Psikofarmakoloji yang dilakukan para peneliti dari Liverpool University, Maastricht University, dan Kings College London.

Salah satu peneliti, Dr Jessica Werthmann, berpendapat “Kita harus berhati-hati tentang implikasi dari hasil penelitian ini sampai kita tahu lebih banyak informasi tentang apa yang terjadi dari hasil pengamatan yang telah dilakukan. Salah satu mekanisme yang mungkin terjadi karena alkohol berfungsi mengurangi kecemasan seseorang. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengujinya kembali.”

Lonelyplanet berpendapat bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing berdasarkan hasil penelitian tersebut bisa saja dengan mengonsumsi minuman beralkohol terlebih dahulu seolah-olah seperti sebuah pelumas yang membantu meningkatkan kemampuan berbahasa.

Namun sekali lagi, seperti yang dikatakan oleh Dr Jessica, kita perlu berhati-hati dalam menyimpulkan pendapat meskipun hasil tersebut diambil dari sebuah penelitian yang dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian.

Kemampuan bahasa asing memang sebuah ketrampilan yang sangat dibutuhkan pada saat ini. Kemampuan bahasa asing bukan hanya bisa membantu karir seseorang tapi juga mampi menolong orang lain ketika harus traveling ke luar negeri.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya