Liputan6.com, Jakarta Pernikahan beda budaya sepertinya semakin tren. Terlebih, dengan semakin majunya teknologi, komunikasi dengan orang-orang dari negara lain pun semakin gampang.
Baca Juga
Advertisement
Pemandangan pernikahan tak biasa terjadi di Kecamatan Karang Tengah, Wonogiri, beberapa hari lalu. KUA Kecamatan Karang Tengah didampingi kepolisian setempat, menikahkan seorang wanita asal Karang Tengah dengan pria berkebangsaan asing yang berasal dari Selandia Baru.
Berdasarkan pernyataan Kapolsek Karang Tengah, AKP Gunawan mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Robertho Pardede, pernikahan 2 insan beda budaya itu berlangsung pada Jumat (26/01/2018). Mereka menikah dengan menggunakan adat Jawa.
Sang wanita, Sri Rahayu (21), merupakan putri dari Sukirman dan Wagiyem. Ia asli dari Dusun Klepu, Desa Ngambarsari, Kecamatan Tengah. Pasangannya, Ezra Liam Honan (20) merupakan putra dari Honan dan Rebeca Elizabeth Honan asal Duke, St. Stuart Park, Selandia Baru.
Menurut info yang didapat dari Polreswonogiri.com dan diunggah oleh akun Instagram @undercover.id, sebelum dilangsungkan pernikahan, terlebih dahulu keduanya diberikan bimbingan serta pengecekan terakhir legalitas administrasi. Proses tersebut melibatkan Paur Humas AIPDA Iwan Sumarsono, Kanit Binmas IPDA Sukamto, Kanit Inter AIPDA Windi Winda selaku Pengawasan Orang Asing (POA) tingkat Polsek.
Dalam himbauannya, Kanit Binmas memberikan penyuluhan tentang tradisi adat istiadat di Indonesia, khususnya di Kecamatan Karang Tengah.
"Sebagai warga pendatang, terlebih ia merupakan warga asing, perlu dilakukannya pemahaman tentang legalitas orang asing apabila akan menikah dengan orang Indonesia. Ia harus mengikuti aturan di Indonesia," jelasnya.
Mualaf
Acara ijab kabul itu sendiri dipimpin oleh Kepala KUA Kecamatan Karang Tengah Muh. Yan Sanwani dengan 20 orang warga sebagai saksi. Uniknya, saat pembacaan ijab kabul, Ezra yang telah menjadi mualaf tampak terbata-bata saat membaca teks.
"Ya maklum, belum bisa berbahasa Indonesia. Tapi karena semua persyaratan telah terpenuhi, pernikahan keduanya segera dilangsungkan," tambah Paur Humas.
Acara resepsi pernikahan dilangsungkan pada malam harinya dengan adat istiadat Desa Ngambarsari, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Wonogiri. Tidak dijelaskan bagaimana pertemuan pertama kali Ezra dan Sri, namun komunikasi di antara keduanya berjalan mulus karena Sri bisa berbahasa Inggris buah dari pekerjaannya sebagai pengasuh bayi di rumah orang asing.
Warganet sendiri menyambut positif kabar tersebut. Beberapa dari mereka malah berharap dapat menemukan warga negara asing juga untuk dinikahi.
ante_desi: Nih lin bule yg mualaf yg dikasih note tdk sdg mencari jodoh, krn sdh dpt jodoh nya.
denova_liebe: Pengen bungkus lakinya bawa pulang di karetin dobel biar ga ketuker.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement