Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tanda tumor seringkali tak terdeteksi oleh alat-alat yang digunakan dokter. Tak heran, ada kasus-kasus tumor yang akhirnya baru diketahui setelah menjadi penyakit yang parah.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tak ada yang lebih menyakitkan apabila dokter yang kita percayai dapat mendiagnosis penyakit, justru tak percaya dengan rasa sakit yang kita alami. Itulah yang dialami oleh Katie Blake. Dokter tak mempercayai pengaduannya, hingga penyakitnya baru diketahui saat tumor tersebut telah tumbuh besar.
Katie merupakan seorang desainer grafis yang tinggal di Inggris. Satu dekade yang lalu, ia memiliki gejala tertentu dan pergi ke rumah sakit. Dalam kurun waktu 10 tahun, ia telah pergi ke beberapa dokter.
Gejala yang ia alami bervariasi, mulai dari sakit perut, sampai kembung dan lelah. Tapi dokter tempat ia menggantungkan harapan selalu saja mengatakan tidak ada yang salah dengan tubuhnya, serta hanya memberi Katie vitamin.
"Saya memiliki semua rasa sakit dan kelelahan yang ekstrem, tapi mereka terus-terusan mengatakan tak menemukan hal yang salah. Saya bahkan pernah nyaris tertidur saat mengemudi," ungkap Katie seperti dilansir dari Shared.com.
Hidup dengan gejala tersebut begitu lama mempengaruhi kesehatan mental wanita itu. Ia mulai mengalami depresi berat, minum alkohol, dan menghindari orang-orang.
Suatu hari, ia pergi ke rumah sakit untuk tes kantong empedu yang terinfeksi. Saat dokter mengetahui hasilnya, barulah Katie tahu apa yang menyebabkan dirinya terus-terusan merasa tak sehat.
Â
Selanjutnya
Ia ternyata menderita kanker usus besar, yang lebih buruk lagi, karena pada saat itu penyakitnya tidak diobati, tumornya telah tumbuh seukuran kentang. Tumor tersebut 'mencekik' usus besarnya sehingga membahayakan perforasi yang bisa membunuh wanita itu dengan segera.
Terlepas dari sifat tumornya yang mengancam nyawa, Ia mengatakan bahwa perasaan pertamanya adalah merasa lega saat dipercaya. Ia harus menjalani operasi 6 jam untuk mengangkat tumornya tersebut.
Katie juga harus menjalani beberapa kemoterapi untuk menyingkirkan tumor kedua yang ditemukan di livernya. Ia kemudian memperingatkan orang-orang tentang gejala kanker usus besarnya.
Ia mengatakan bahwa dokter tidak segera mendiagnosisnya karena tidak terjadi perubahan pada gerakan ususnya yang biasanya merupakan gejala penyakit. Di blognya, ia menulis: kanker tak boleh ditemukan secara tak sengaja. Anda harus mengerti tubuh Anda sendiri. Orang harus mendengarkan keluhan yang Anda rasakan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement