Lycanthropy, Kelainan Jiwa yang Mengubah Penderita Seperti Serigala

Bukan sekedar mitos, ternyata manusia serigala dikenal sebagai kelainan jiwa di dunia medis yang membuat penderitanya berprilaku seperti serigala

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 08:00 WIB
Lycanthropy Klinis, Kelainan Jiwa yang Mengubah Penderita Seperti Serigala
Bukan sekedar mitos, ternyata manusia serigala dikenal sebagai kelainan jiwa di dunia medis yang membuat penderitanya berprilaku seperti serigala (Sumber foto: quora.com)

Liputan6.com, Jakarta Untuk Anda pecinta film luar negeri, pasti pernah menonton film The Wolfman. Film yang menceritakan seorang manusia yang berubah menjadi sosok serigala ini, populer pada akhir tahun 2010. Di dunia medis, ternyata sosok manusia serigala ini dikenal sebagai kelainan langka yang sering disebut Lycanthropy klinis.

Kelainan ini menyebabkan penderitanya percaya bahwa dirinya bisa berubah menjadi sosok serigala jadi-jadian. Penderita akan menunjukan gejala seperti mengeram, berjalan dengan tangan dan kaki, menggigit barang-barang di sekitar, serta memakan makanan yang tidak lazim.

Merupakan Gangguan Jiwa Akibat Depresi Berat

Merupakan Gangguan Jiwa Akibat Depresi Berat
Gangguan jiwa ini merupakan tingkatan lebih parah dari bipolar dan skizofrenia (Sumber foto: medicalinsider.ru)

Lycanthropy klinis secara umum merupakan ekspresi dari gangguan Skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi berat. Kasus gangguan jiwa ini pertama kali pertama kali ditemukan pada tahun 1852, di mana seorang pria dikirim ke rumah sakit jiwa di Nancy, Prancis karena meyakini dirinya telah berubah menjadi seekor serigala.

Pria tersebut membuka mulutnya seolah menunjukan gigi tajamnya, dan mengeluh tubuhnya dipenuhi rambut panjang. Selain itu, dia meminta daging mentah sebagai makanannya, bukan daging mentah segar melainkan daging yang sudah busuk.

Merupakan Kelainan Sistem Saraf Otak

Merupakan Kelainan Sistem Saraf Otak
Penyakit kejiwaan ini disebabkan karena adanya kelainan otak (Sumber foto: medicalherald.com)

Ternyata kondisi ini merupakan kelainan sistem saraf otak karena terciptanya sensasi fisik dan bagaimana seseorang memahami tubuhnya. Otak penderita akan menerjemahkan setiap stimulus yang masuk, dan meresponnya sebagai sosok serigala. Karena gangguan jiwa ini terjadi bersamaan dengan gangguan jiwa lainnya seperti bipolar, untuk mengatasinya adalah dengan mengobati gangguan yang mendasari penyakit tersebut.

 

Penulis:

Latif Munawar

Reporter Sahabat Liputan6.com

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya