Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok tim ilmuwan dari China berhasil menanam dan memanen padi di gurun Dubai dengan menggunakan galur padi hibrida. Padi tersebut bahkan diklaim dapat tumbuh di air asin.
Advertisement
Menurut China Daily, hasil dari beras yang ditanam di pinggiran kota itu melampaui harapan awal para ilmuwan. Ini mendorong mereka untuk memperluas dan memperbanyaknya. Panen beras minggu lalu tersebut menghasilkan sekitar 7.500 kilogram per hektar.
Proyek ambisius tersebut merupakan kolaborasi antara pusat penelitian China dengan miliarder Sheikh Saeed bin Ahmed Al Maktoum. Maktoum adalah anggota partai berkuasa yang juga presiden Otoritas Penerbengan Sipil Dubai, CEO dan ketua Emirates Group, ketua Dubai World, dan perusahaan asuransi Noor Takaful.
Selanjutnya
Kedua belah pihak juga sepakat untuk mempromosikan beras air laut ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara dalam upaya untuk mengurangi risiko kekurangan pangan di masa depan.
Para ilmuwan kini tengah mencari lahan seluas 100 hektar untuk melakukan percobaan berikutnya. Mereka berencana memperluas proyek lebih lanjut setelah 2020 dengan tujuan untuk mencakup setidaknya 83.600 kilometer persegi yakni 10% dari Uni Emirat Arab.
Penelitian tentang beras air asin sendiri dimulai pada 1970-an dengan penemuan spesies padi liar yang tumbuh di dekat hutan bakau di provinsi selatan Guangdong oleh seorang peneliti bernama Chen Risheng.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement