Liputan6.com, Jakarta Berlangsungnya Asian Games tinggal hitungan hari, berbagai persiapan telah dilakukan para atlet terbaik Indonesia untuk ajang tersebut. Mulai dari persiapan fisik, mental hingga strategi ketika menjalani kompetisi di masing-masing cabang olahraga yang mereka wakili.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya adalah atlet paralayang Indonesia, Jafro Megawanto. Pemuda kelahiran Malang ini menjadi salah satu atlet yang akan mewakili Indonesia di Asian Games 2018. Sebelum dipilih menjadi wakil Indonesia di Asian Games Jafro telah mengukir banyak prestasi.
Jafro diketahui pernah meraih Juara 1 Paralayang Trip of Indonesia Tahun 2017. Kemudian, Juara 1 Paragliding Accuracy World Cup 2018 seri Kazakhstan Tahun 2018. Serta peringkat ke-5 dunia versi World Air Sports Federation per Juli 2018. Lalu, peringkat ke-2 Paragliding Accuracy World Cup Tour 2018 per Juli 2018.
Begitu banyak prestasi yang diukir Jafro sebagai atlet paralayang. Padahal jika menilik masa lalunya kalian tentu tak akan menyangka karena Jafro merupakan tukang lipat parasut. Dia menjalani profesi ini sejak usianya 13 tahun. Dalam sekali melipat parasut Jafro akan diupahi Rp 5000. Namun dalam menjalani profesinya ini, Jafro memiliki kesempatan untuk mempelajari olahraga paralayang.
Masa Lalu sebagai Pelipat Parasut
Setelah dua tahun menjadi tukang lipat parasut atau yang biasa disebut Paraboy, Jafro kemudian diajak untuk ikut latihan olahraga paralayang. Hal ini berawal dari manajer tim paralayang bernama Yosi Pasha yang membujuknya untuk bergabung dalam latihan. Tentu saja tawaran itu tidak disia-siakan oleh Jafro.
Pada usia 15 tahun, Jafro pertama kalinya menjajal olahraga paralayang. Sejak saat itulah Jafro berjuang pada cabang olahraga tersebut dan turut mengharumkan nama Indonesia. Kini Jafro tengah bersiap kembali mengukir prestasi di Asian Games yang akan berlangsung 18 Agustus nanti.
Reporet: Idho Rahaldi
Sumber: Dream.co.id
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement