Masih Muda tapi Malas Gerak? Ini Lho Penyakit yang Berisiko Menyerangmu

Gaya hidup masyarakat modern yang semakin dimudahkan oleh teknologi diam-diam mengancam kesehatan Anda.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 12 Sep 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2018, 12:00 WIB
Masih Muda tapi Malas Gerak? Ini Lho Penyakit yang Berisiko Menyerangmu
Malas gerak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup masyarakat modern yang semakin dimudahkan oleh teknologi diam-diam mengancam kesehatan Anda. Badan kesehatan dunia, WHO baru-baru ini merilis pernyataan bahwa seperempat orang di dunia kurang berolahraga dan kurang bergerak. Temuan ini tak jauh berbeda dengan penelitian WHO pada 2001 lalu.

"Tak seperti masalah kesehatan lainnya, level kebiasaan malas gerak tidak jatuh menyeluruh. Seperempat orang dewasa tak melakukan gerak sesuai rekomendasi demi kebaikan kesehatan," ujar kepala peneliti dari WHO, Dr Regina Guthold seperti dikutip dari BBC UK.

Gaya hidup malas bergerak secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan Anda. Anda dianjurkan untuk banyak bergerak, bahkan hanya sekadar jalan kaki atau berlari. Sebab penyakit yang mengintai mereka yang malas bergerak bukan sembarang penyakit, melainkan penyakit mematikan seperti diabetes tipe dua, beberapa jenis kanker, dan masalah kardiovaskuler.

Temuan WHO tersebut tak hanya pada negara berkembang dan miskin saja tapi juga dengan negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. Peneliti dari WHO melihat data internal dari 358 populasi di 168 negara dengan total 1,9 juta jiwa.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Selanjutnya

20170807-badan tak kunjung langsing, mungkin rumah sebabnya-rumahcom-boy
Sumber kemalasan Anda untuk bergerak bisa jadi disebabkan oleh kondisi rumah. Coba cek kondisi berikut.

Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Lancet Public Health. Dinyatakan bahwa jumlah pendudukan malas gerak di negara kaya meningkat dari 32 persen pada 2001 menjadi 37 persen pada 2016. Sementara di negara dengan pendapatan rendah, angkanya tetap stabil yaitu 16 persen.

WHO sendiri menargetkan pada tahun 2025 terjadi penurunan masyarakat kurang gerak hingga 10 persen. Fenomena malas bergerak itu sendiri berkembang karena beberapa faktor, salah satunya orang tua yang telah lelah bekerja dan menjaga anak kerap kali malas untuk bergerak.

Mereka yang termasuk kategori kurang gerak biasanya hanya melakukan 150 menit gerak santai atau 75 menit gerak cepat dalam waktu satu minggu. Juga diketahui bahwa perempuan di semua tempat kecuali Asia Timur dan Asia Tenggara, kurang aktif bergerak dibanding laki-laki.

Reporter: Syifa Fauziah

Sumber: Brilio.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya