Kebun Binatang Ini Pertontonkan Video Porno pada Hewan

Ada alasan khusus kebun binatang tersebut melakukannya. Atas alasan apa?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 23 Sep 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi panda di kebun binatang
Panda Cai Tao bersiap mengambil tumpeng yang di dalamnya berisi wortel dan batang, daun serta irisan bambu, makanan kesukaannya hadiah ulang tahunnya ke-8 dari pengelola Taman Safari Indonesia Jawa Barat, Sabtu (4/8/2018). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kebun binatang di Adelaide, Australia diketahui mempertontonkan video porno pada dua panda yang tinggal di sana. Wang Wang dan Fu Ni diberi suguhan demikian ternyata bukan tanpa alasan. Video tersebut dipertontonkan dengan tujuan agar merangsang keduanya untuk kawin.

Sebelumnya, pihak pengelola kebun binatang Adelaide telah mencoba mengawinkan kedua panda itu secara alami. Namun gagal. Pemutaran video porno pun dicoba untuk membangkitkan libido satwa asli Tiongkok itu.

Ian Smith, selaku dokter hewan senior menjelaskan bahwa usaha perjodohan dilakukan karena tingkat kesuburan panda yang sangat singkat, yakni hanya 36 jam dalam setahun. Terlebih tahun lalu, Wang Wang dan Fu Ni tak berhasil kawin.

"Tahun ini adalah peluang yang paling nyaris bagi kami agar kedua panda itu bisa kawin secara alami," ujar Smith seperti dikutip dari ABC News.

Ia menambahkan, Adelaide adalah satu-satunya kebun binatang di luar Tiongkok yang menerima sepasang panda yang belum dewasa dan belum matang secara seksual. Karena itu, kawin bukanlah tugas yang mudah bagi Wang Wang dan Fu Ni yang belum berpengalaman.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 


Selanjutnya

Lucu, Petugas Berkostum Binatang Demi Selamatkan Bayi Panda
Ilustrasi panda (pixabay.com)

Karena kondisi itu pula, kebun binatang memutuskan 'mengajari' keduanya tentang reproduksi lewat video porno panda sedang kawin. Selain karena persoalan jam biologis, langkah tersebut ditempuh lantaran kebun binatang Adelaide tengah mengejar waktu persoalan kontrak.

Sebagaiman diketahui, Tiongkok menguasai kepemilikan semua panda di seluruh dunia. Dalam perjanjian dengan kebun binatang Adelaide, kontrak mereka berakhir dalam waktu 10 tahun mendatang. Padahal, tingkat reproduksi panda termasuk rendah.

Direktur Kebun Binatang Adelaide, Elaine Bensted, mengungkapkan bahwa nilai kontrak memelihara kedua panda itu mencapai USD 1 juta per tahun atau setara Rp 14,8 miliar. Bila teknik memberi tontonan gagal, pihak pengelola akan mencoba cara inseminasi buatan.

Reporter: Septika Shidqiyyah

Sumber: Brilio.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya