Liputan6.com, Jakarta Sepintas mungkin Anda melihat aluminium ini merupakan hasil cetakan dari mesin otomatis. Namun, siapa sangka aluminium berbentuk minuman kaleng disulap menjadi sebuah mahakarya bernilai tinggi di tangan seniman satu ini.
Baca Juga
Advertisement
Noah Deledda, seorang seniman yang hanya menggunakan ibu jarinya membuat lekukan dan kerutan pada logam lunak menjadi sebuah karya yang fantastis.
Pola geometris yang sempurna terpahat pada kaleng aluminium berkilau ini hanya dibuat dengan kedua tangan saja tanpa alat bantu lainnya.
Lihat saja, mungkin Anda berpikir bahwa tidak mungkin ada orang yang membuat benda ini hanya dengan tangan mereka.
Itulah mengapa seniman berbakat satu ini membuat video dari proses kreatifnya untuk membuktikan bahwa dirinya tidak menggunakan mesin untuk membentuk kaleng aluminium daur ulang.
Masuk dalam banyak pameran internasional
Noah memulai membentuk aluminium dengan mengamplas lapisan yang bisa dicetak, lalu memolesnya hingga menjadi bagus dan berkilau.
Kemudian berlanjut ke bagian yang sangat sulit, dengan menggunakan ibu jarinya untuk membuat lipatan dan lekukan ke dalam logam lunak sambil memastikan bahwa setiap sudut kaleng terbentuk tanpa cacat dan benar-benar nampak layaknya dibentuk oleh cetakan mesin.
Seperti yang dapat Anda bayangkan, proses ini dilakukan dengan penuh ketelitian dan membutuhkan kesabaran ekstra.
Noah menegaskan bahwa ia mengembangkan tekniknya tersebut melalui uji coba dan kesalahan selama bertahun-tahun sebelumnya hingga akhirnya bisa menjadi sempurna.
Karya-karya hasil buatannya pun kini dipajang di berbagai pameran bergengsi internasional.
Advertisement
Hanya gunakan kedua ibu jari
Menghancurkan, mengelupas dan mengerut menjadi metode untuk menciptakan desain, presisi, simetri dan keseimbangan. Proses ini Noah alami selama bertahun-tahun melalui banyak uji coba dan latihan.
Sangat penting baginya untuk melakukan semua pahatan tanpa menggunakan alat khusus atau manipulasi lainnya. Pembentukan kaleng adalah proses yang secara keseluruhan dibentuk hanya kedua ibu jari yang secara bersamaan membentuk sebuah silinder.
Selama bertahun-tahun pula Noah belajar sendiri untuk menghasilkan desain geometris yang berbeda dan lebih mengesankan daripada yang lain.
Ide awal tercipta karena sebuah kebosanan semata
Noah mengatakan banyak orang yang beranggapan bahwa mereka belum pernah melihat karya seni seperti ini sebelumnya.
Seniman ini tidak menyia-nyiakan kaleng-kaleng aluminium yang hancur hanya dibuang dan terbengkalai begitu saja, justru melihat bahwa tindakan-tindakan merusak dan menghancurkan seperti inilah yang dapat benar-benar menjadi sebuah proses kreatif dan disajikan sebagai sebuah seni yang menarik.
Percaya atau tidak, bentuk seni luar biasa ini lahir dari kebosanan semata.
Cerita awal dimulai saat Noah sedang berada dalam perjalanan pulang dari Orlando. Ia duduk di kursi belakang mobil tanpa melakukan apapun.
Saat itu ia baru saja menghabiskan sekaleng minuman soda dan mulai membentuk-bentuk kaleng tersebut dengan kedua tangannya.
Ia mengotak-atik kaleng yang sebagian telah hancur dan penyok lalu mulai membentuknya. Momen 'iseng' tersebut menjadi awal Noah mendapatkan ide-ide baru untuk membuat suatu karya.
Advertisement
Harga satu kaleng mencapai 3 juta rupiah
Noah pun kemudian menerapkan beberapa geometri dan beberapa prinsip pengulangan dan bereksperimen dengan kaleng-kaleng tersebut menjadi sesuatu yang lebih dari yang ia pikirkan.
Saat ini, Noah dinobatkan sebagai seniman internasional dan kaleng hasil karyanya laris terjual seharga lebih dari $ 2.000 atau setara dengan 3.040.490 ribu rupiah per kalengnya.
Penulis:
Immanuela Harlita Josephine