Gaet Investor Asing, REI Tawarkan Proyek Properti Senilai Rp 68 Triliun

REI tawarkan proyek properti dengan jumlah minumum hingga Rp 68 Triliun ke investor asing.

oleh Camelia diperbarui 07 Des 2018, 10:31 WIB
Diterbitkan 07 Des 2018, 10:31 WIB
Peresmian dimulainya FIABCI 2018 yang diadakan di Nusa Dua Bali (foto: Camelia)
Peresmian dimulainya FIABCI 2018 yang diadakan di Nusa Dua Bali (foto: Camelia)

Liputan6.com, Jakarta Tahun ini Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah dari Federasi Real Estat Dunia (The International Real Estate Federation/FIABCI) Global Business Summit 2018. FIABCI digelar di The Westin Resort Nusa Dua, Bali International Convention Center pada Kamis (6/12).

Acara ini dihadiri oleh para peserta dari 72 negara yang terdiri dari pengembang, lembaga internasional, konsultan, serta perorangan yang mencapai 600 orang. Tak hanya itu turut hadir pula setidaknya 1.000 anggota REI (Real Estat Indonesia) dari seluruh Indonesia.

Dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, untuk pertama kalinya FIABCI diadakan di luar Benua Eropa. Tahun ini FIABCI memilih tema “Affordable Housing and International Tourism Development”.

Selain itu, salah satu agenda terpenting dalam pertemuan ini adalah Investment Forum dan Business to Business (B to B) Meeting. Ini merupakan suatu kegiatan yang dirancang untuk menawarkan kerja sama proyek properti dengan para investor asing yang hadir pada forum tersebut. Sedikitnya terdapat 150 investor global potensial yang terkoneksi dengan forum bergengsi tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tawarkan investasi hingga Rp 68 Triliun

Peresmian dimulainya FIABCI 2018 yang diadakan di Nusa Dua Bali.
Peresmian dimulainya FIABCI 2018 yang diadakan di Nusa Dua Bali.

Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) yang juga Presiden FIABCI Asia Pasifik, Soelaeman Soemawinata menyatakan ada 56 proyek dari 17 pengembang anggota REI dengan total minimum investasi yang ditawarkan hingga Rp 68 triliun.

Tak hanya itu, turut diundang pula kelompok usaha dari tiga negara yaitu Hongkong, Korea, dan Jepang. Dirinya menyatakan pengusaha dari ketiga negara tersebut dirasa paling familiar dengan Indonesia.

Agenda FIABCI ini diharapkan dapat memberikan arti penting bagi perekonomian Indonesia dengan menarik investasi asing masuk ke Indonesia, memberikan masukan pendapatan pajak bagi daerah dan negara, membuka lapangan kerja bagi masyarakat, dan memberikan peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang lebih baik.

“Inilah peran yang kami coba untuk terus usahakan yakni REI sebagai Lokomotif Ekonomi Nasional,” ujar Eman pada saat FIABCI berlangsung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya