Tata Cara Sholat Wajib, Lengkap dengan Bacaan Doa

Lebih baik dikerjakan dengan berjamaah.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2021, 13:22 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 11:50 WIB
Ilustrasi Sholat
Ilustrasi: AFP Photo/Gulshan Khan

Liputan6.com, Jakarta Rukun Islam adalah salah satu pilar penting dalam ajaran agama Islam yang terdiri dari 5 perkara. Salah satunya adalah sholat. Sholat merupakan ibadah wajib bagi umat Islam baik laki-laki maupun perempuan. Oleh sebab itu, seluruh umat Islam wajib mengerjakan sholat agar terhindar dari api neraka. 

Sholat terdiri dari sholat wajib dan sholat sunah. Pengertian sholat wajib adalah sholat yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala. Dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Sedangkan sholat sunnah, boleh dikerjakan dan akan mendapat pahala. Namun boleh tidak dikerjakan karena merupakan amalan sunnah. 

Sholat wajib sebenarnya boleh dilakukan sendiri di rumah. Namun sangat disarankan untuk melakukannya secara berjama'ah karena pahala yang didapat dalam sholat berjamaah adalah 27 kali lipat dari sholat sendiri. Perlu diketahui bahwa sebelum mengerjakan sholat, tubuh harus dalam keadaan suci. Untuk itu, kali ini Liputan6.com Kamis (10/1/2019) merangkum tata cara sholat wajib, lengkap dengan bacaan doa yang dirangkum dari berbagai sumber.

Syarat – Syarat Sholat Wajib dan tata cara sholat wajib.

1. Beragama Islam.

2. Baligh dan berakal.

3. Suci seluruh anggota badan, pakaian, dan tempat.

4. Menutup aurat. Aurat laki-laki antara pusar sampai lutut, sedangkan wanita adalah seluruh anggota badan kecuali muka dan kedua telapak tangan.

5. Telah masuk waktu sholat yang sudah ditentukan.

6. Menghadap kiblat.

Waktu Sholat Wajib

Info tata cara sholat wajib dimulai sholat tidak bisa dilakukan sesuka hati karena tiap sholat ada batas waktunya tersendiri.

Sholat Shubuh wajib dikerjakan setelah sepertiga malam hingga sebelum syuruq, atau matahari terbenam.

Sholat dzuhur dikerjakan pada saat matahari telah condong ke arah barat sampai tiba waktu Ashar. Kemudian, ketika kita meletakkan benda dan bayangannya lebih panjang dari benda itu sendiri, maka pada saat itulah sholat Ashar dapat dikerjakan.

Sholat maghrib memiliki waktu yang cukup singkat yaitu hanya setelah matahari terbenam hingga hilangnya cahaya merah di langit.

Untuk sholat Isya, waktu sholat Isya cenderung lebih lama dari sholat lainnya yaitu tepat dikerjakan setelah habis waktu sholat maghrib hingga sebelum waktu sholat subuh. Namun, walaupun waktu sholatnya terlampau lama, menunaikan sholat di awal waktu adalah hal yang dianjurkan. Maka, apabila suara adzan telah terdengar, pastikan segera ambil air wudhu, ya!

Setelah memahami syarat-syarat sholat dan waktu sholat wajib, berikutnya adalah tata cara sholat wajib.

Diawali niat dan diakhiri dengan salam

1. Niat sholat wajib

Sebelum melakukan sholat wajib, berikut ini adalah niat sholat yang harus dibaca: 

Sholat Subuh

“Ushalli fardhas subhi rak’ataini mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”

Sholat Dzuhur

“Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”

Sholat Ashar

“Ushalli fardhal ashri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”

Sholat Maghrib

“Ushalli fardhal maghribi salasa’ raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”

Sholat Isya

“Ushalli fardhal ‘Isyaa-i raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an (ma’mumam/imaaman) lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.”

2. Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram dilakukan setelah membaca niat yaitu dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga untuk laki-laki, dan sejajar dengan dada untuk perempuan, sambil membaca:

“Allaahu akbar”

Kemudian kedua tangan disedekapkan pada dada dan membaca do’a iftitah:

“Kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”

Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:

“Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin. Aamiin.”

Dilanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek atau ayat-ayat dalam Al-Qur’an.

3. Ruku’

Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, tata cara sholat wajib selanjutnya adalah ruku’. Kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan  ditekankan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya rata. Setelah sempurna, kemudian membaca do’a berikut sebanyak tiga kali:

“Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)

4. I'tidal

Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca:

“Sami’allaahu liman hamidah.”

“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”

5. Sujud

Selesai I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi di alas shalat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil membaca “Allahuu akbar”. Dan saat sujud membaca tasbih sebanyak tiga kali:

“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)

Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua Sujud dan membaca:

“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”

6. Sujud Kedua

Sujud kedua, ketiga, dan keempat dikerjakan seperti sujud pertama baik cara maupun bacaannya. Setelah sujud kedua, berdiri dan melakukan raka’at kedua dengan tata cara sama seperti raka’at pertama namun tanpa membaca do’a Iftitah. Sesudahnya, membaca surat Al-Fatihah, surat pendek, melakukan ruku’, I’tidal dan kemudian sujud untuk raka’at kedua.

7. Tasyahud Awal

Tasyahud Awal dilakukan pada raka’at kedua (kecuali shalat Subuh) setelah sujud yang kedua yaitu dengan duduk membentuk tasyahud awal dengan sikap kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki sambil membaca tasyahud awal:

“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad.”

8. Tahiyatul Akhir

Selesai tasyahud Awal, berdiri kembali dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca Allaahu akbar untuk mengerjakan raka’at ketiga. Tata cara sama seperti raka’at kedua namun tanpa membaca surat pendek. 

Selesai raka’at ketiga, langsung mengerjakan raka’at keempat. Tata cara raka’at keempat sama seperti raka’at kedua namun tanpa membaca surat pendek. Kemudian setelah sujud terakhir, dilakukan tahiyatul akhir dengan duduk kaki bersilang (tawarruk) serta membaca:

“attahiyaatul mubaarakaatush shalawaa-tuth thayy1baatu lillaah. assalaamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. assalaamualainaa wa’alaa `ibaadillaahish shaalihhn. asy-hadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullaah. allaahumma shalli alaa sayyidinaa muhammad. wa alaa aali sayyidinaa muhammad. kama shallaita ‘alaa sayyidinaaibraahiim. wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wabaarik-‘alaa sayyidinaa muhammad wa-‘alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa baarakta alaa sayyidinaa ibraahiim. wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim fil’aala miina innaka hamiidum majiid.”

9. Salam

Selesai Tahiyatul Akhir, lakukan salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri bergantian sambil membaca:

“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”

Demikian rangkuman tata cara sholat wajib yang dapat Anda bagikan ke kerabat maupun teman. Usahakan untuk mengerjakan sholat di awal waktu, ya!

 

Reporter: Yunisda Dwi Saputri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya