Kabur dari Karantina, Pejabat Korea Utara yang Terinfeksi Virus Corona Ditembak Mati

Seorang pejabat Korea Utara dilaporkan telah ditembak mati karena pergi ke fasilitas pemandian umum ketika dia seharusnya berada di karantina.

oleh Camelia diperbarui 15 Feb 2020, 13:06 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2020, 13:06 WIB
Korut tembak warga yang teribfeksi Corona
foto: The Korea Times & Daily Mail

Liputan6.com, Jakarta Mewabahnya virus Corona Covid-19 membuat pemerintah dari berbagai negara di dunia terus waspada. Pasalnya tak hanya di China, virus tersebut telah menginfeksi korban di banyak negara lain salah satunya Korea Utara.

Pemerintah Korea Utara nampaknya tak segan mengambil langkah tegas untuk mencegah virus tersebut semakin meluas di negaranya. Pasalnya baru-baru ini mereka telah menembak mati seorang pejabat negaranya sendiri yang terinfeksi virus Corona.

Namun bukan tanpa alasan, menurut surat kabar Korea Selatan, Dong-a Ilbo, seorang pejabat Korea Utara dilaporkan telah ditembak mati karena pergi ke fasilitas pemandian umum ketika dia seharusnya berada di karantina.

Pejabat yang tak disebutkan namanya itu ditangkap sesaat sebelum ditembak karena menimbulkan risiko menyebarkan virus Corona saat berkunjung ke pemandian umum.

Dikabarkan bahwa pejabat tersebut dikarantina karena diduga terjangkit virus Corona setelah pulang dari China. Namun lantaran melanggar hukum militer, dia harus dieksekusi.

Hal ini juga berlaku bagi siapa saja yang berada di karantina. Jika mereka berani keluar dari karantina tanpa ijin akan dieksekusi sesuai dengan hukum yang berlaku.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Korban terus bertambah

Mengintip Penanganan Pasien Kritis Virus Corona
Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Virus Corona Covid-19 nampaknya kian merajalela. Korban meninggal akibat terinfeksi virus ini di China bahkan telah melewati angka 1.500. Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (15/2/2020), komisi kesehatan provinsi Hubei juga melaporkan 2.420 kasus baru jenis COVID-19, sekitar setengah dari jumlah hari sebelumnya.

Setidaknya 1.519 orang kini telah meninggal dengan lebih dari 66.000 orang kini telah terinfeksi, dengan sebagian besar kematian terjadi di Hubei.

Sebelumnya organisasi kesehatan dunia WHO bahkan telah menetapkan status darurat virus Corona di tengah meningkatnya jumlah korban tewas akibat virus tersebut yang kini telah menyebar ke sejumlah negara.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya