Liputan6.com, Peru - Wali kota di sebuah kota kecil di Peru, baru-baru ini tengah menjadi sorotan publik setelah melanggar aturan lockdown karena berkumpul dengan teman-temannya hingga larut malam.
Baca Juga
Advertisement
Jaime Rolando Urbina Torres, wali kota Tantarra di Castrovirreyna dikritik karena tidak mematuhi aturan lockdown selama pandemi Corona atau Covid-19.
Melansir Oddity Central, Rabu (27/5/2020), kisahnya bermula ketika Torres dan beberapa temannya mabuk dan membuat keributan saat tengah malam. Warga yang kesal dengan ulah wali kota tersebut pun menghubungi polisi.
Â
Mengelabui Polisi
Karena terdengar suara sirine mobil polisi yang mendekat, Torres dan teman-temannya yang dalam kondisi mabuk dan kesulitan melarikan diri akhirnya memutuskan untuk berbaring di sejumlah peti mati kayu yang diperuntukkan bagi para korban Covid-19.
Mereka berharap polisi akan mengira mereka sebagai korban Covid-19 baru dan membiarkannya begitu saja.
Sayangnya, perkiraan mereka salah. Polisi bisa dengan mudah mengenali mereka karena jasad korban Corona tidak mungkin dibiarkan terbuka, apalagi mereka jelas masih bernafas.Â
Â
Advertisement
Ditahan Kepolisian Setempat
Polisi pun berhasil memaksa Torres dan teman-temannya hidup kembali sebelum mengambil gambar mereka ketika dalam peti. Foto mereka pun diunggah menjadi viral di media sosial.Â
Baik Torres dan teman-temannya kini ditahan, namun belum jelas apa tuduhan yang dibebankan kepada mereka.