Liputan6.com, Tiongkok - Sosok seniman asal Tiongkok, Chen Jie memang selalu menarik perhatian publik. Bagaimana tidak, hasil karya tatonya yang menakjubkan membuat publik selalu terkesima.
Pemilik bengkel tato Newtattoo Studio di Sanlitun ini selalu membuat tato yang berbeda dengan tato artist lainnya. Tato yang dibuatnya tampak seperti lukisan cat air di atas kanvas.Â
Advertisement
Baca Juga
Berkat karya indahnya, Jie bahkan berhasil menarik perhatian publik di berbagai negara. Mereka bahkan rela datang ke Tiongkok, demi bisa dibuatkan tato oleh Jie.
Bagi Jie, membuat tato seperti melukis di atas kanvas hidup. Ia mendapatkan inspirasi dari hal tak terduga. Berkat kerja kerasnya, kini ia sukses menjalankan studionya sendiri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berawal dari Tato Angelina Jolie
Melansir dari Bright Side, Rabu (3/3/2021), Jie terinspirasi dengan dunia seni tubuh setelah melihat tato di lengan Angelina Jolie di sebuah majalah. Ia kemudian belajar seluk-beluk tato dari seorang seniman. Setelah itu, tahun 2004, ia memutuskan untuk menjadi seniman tato.
Ketika semakin mendalami teknik tato, dia sadar bahwa tidak ada orang Tiongkok yang membuat tato dengan gaya cat air. Hal itu membuat dirinya mencoba dan menguasai gaya cat air untuk sebuah tato.
Gaya tersebut juga terinspirasi oleh lukisan Tiongkok. Perbedaan gaya itulah yang membuat Jie semakin dikenal.
Advertisement
Seperti Melukis di Atas Kertas
Menurut Jie, melukis di atas kulit kurang lebih sama seperti melukis di atas kertas. Ketika melukis di atas kertas, seseorang hanya perlu mengencerkan tinta untuk mendapatkan warna yang lebih terang. Sedangkan, jika di atas kulit warnanya akan terlihat sama.
Saat membuat tato pertamanya, ia sangat gugup dan takut gagal. Namun, dukungan dari teman-temannya membuat Jie menjadi percaya diri.
Pernah Kesulitan
Sebelum menuju kesuksesan, perjalanan kariernya sebagai seniman tato tidak mudah dan pernah mengalami masa-masa sulit. Saat memulai kariernya pada tahun 2005, ketika itu tato tidak terlalu populer.
Seni tato saat itu memiliki stereotip buruk, apalagi jika orang itu adalah wanita. Mereka dicap sebagai orang yang buruk karena memiliki tato. Semakin ke sini, stereotip terhadap tato kian memudar. Seniman tato bahkan banyak yang menerima orang tua sebagai klien.
Advertisement
Cerita Haru Klien dengan Tatonya
Dalam proses pembuatan tato, Jie sering kali mendapatkan klien yang memiliki cerita menyentuh di balik gambar tato itu. Sebagian dari mereka membuat desain tato untuk mengenang seseorang yang telah meninggal.
Gambar tato itu ada yang memiliki arti sebagai lambang hubungan sampai sebuah kenang-kenangan. Ia pernah membuat desain untuk mengingatkan tempat yang pernah ditinggali klien bersama orang yang telah meninggal.Â
Penulis:
Syifa Aulia
UPN Veteran Jakarta
Â