Liputan6.com, Jakarta Perawatan sel punca telah berhasil menyembuhkan HIV yang diderita seorang pria berusia 40 tahun dari Inggris. Ini menjadikannya orang kedua di dunia yang berhasil sembuh dari virus tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir dari Independent, Adam Castillejo dikenal dalam komunitas medis sebagai 'pasien London' yang menjalani transplantasi sel punca dari seorang donor. Donor tersebut memiliki gen tidak umum yang memberikan perlindungan terhadap HIV.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tak terdeteksi viral load
Kini, Adam tak memiliki viral load HIV aktif yang terdeteksi dalam darah, air mani, atau jaringan di tubuhnya. Dia telah dinyatakan bebas dari virus lebih dari setahun yang lalu.
Terkait pengalamannya dengan perawatan tersebut, Adam berkomentar, "Ini adalah posisi yang unik dan sangat rendah hati. Saya ingin menjadi duta harapan."
Â
Advertisement
Perawatan sel punca
Perawatan yang dijalani Adam adalah perawatan yang sama seperti dialami Timothy Brown, orang pertama yang sembuh dari HIV pada tahun 2011. Timothy Brown atau dikenal sebagai 'pasien Berlin' diklaim bebas dari virus itu bahkan setelah tiga setengah tahun setelah perawatan.
Namun, baik Brown dan Adam sebenarnya menjalani transplantasi sel punca berisiko tinggi yang pada awalnya tak dimaksudkan untuk menyembuhkan pasien HIV, tetapi untuk mengobati kanker.
Â
Tranplantasi sel punca
Berdasarkan kasus keduanya, para ilmuwan menemukan bahwa transplantasi sel punca mampu menghentikan kemampuan virus HIV untuk menggandakan diri dalam tubuh manusia. Ini dilakukan dengan mengganti sel kekebalan pasien sendiri dengan yang mereka terima dari donor.
Faktanya, tes yang dilakukan pada Adam ditemukan bahwa 99% sel kekebalannya telah digantikan oleh sel donor. Keberhasilan pengobatan Adam juga menegaskan bahwa transplantasi sel induk sebagai obat HIV yang dilakukan pada Timothy Brown dapat direplikasi.
Â
Advertisement
Pengobatan terakhir untuk penyakit ganas
Namun demikian, para peneliti hanya akan menyarankan menjalani pengobatan ini sebagai upaya terakhir dan hanya untuk pasien HIV yang memiliki penyakit ganas heamatoligcal yang mengancam jiwa.
Selain itu, meskipun virus telah menghilang dari kedua pasien dalam jangka waktu yang lama, belum ada kepastian yang pasti bahwa virus tidak akan kembali. Ini karena keduanya masih memiliki sisa-sisa virus di dalam tubuhnya.