Fakta-Fakta Menarik Tahun Baru Islam yang Perlu Diketahui

Sebagian negara mayoritas Muslim menjadikan Tahun Baru Islam sebagai libur nasional.

oleh Syifa Aulia diperbarui 10 Agu 2021, 16:27 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2021, 16:27 WIB
Masjid
Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/Shazban

Liputan6.com, Jakarta - Agama Islam memiliki kalender Hijriah yang digunakan untuk menentukan tanggal peristiwa penting umat muslim, seperti bulan Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha dan lainnya. Pergantian tahun dalam kalender Hijriah juga dirayakan oleh umat Islam, yang disebut Tahun Baru Islam.

Jika dalam kalender Masehi tahun baru jatuh pada 1 Januari, maka pada kalender Hijriah jatuh pada 1 Muharram. Di tahun ini 1 Muharram atau Tahun Baru Islam ditetapkan pada 10 Agustus 2021.

Kalender Hijriah telah diamati lebih dari 1.440 tahun. Kalender ini terdiri dari 354 atau 355 hari selama setahun, sekitar 11 hari lebih pendek dari kalender Masehi.

Jumlah bulan dalam setahun juga sama dengan kalender Masehi, yaitu 12 bulan yang diawali dengan Muharram dan diakhiri dengan Dzulhijjah.

Di Indonesia, umat Islam biasa merayakan Tahun Baru Islam dengan berbagai tradisi. Ada yang melakukan pawai obor hingga mengadakan pengajian di masjid. Berikut fakta-fakta seputar Tahun Baru Islam seperti merangkum dari berbagai sumber.

Sejarah kalender Hijriah

Pawai Obor Sambut Peringatan Tahun Baru Islam
Sejumlah warga saat melakukan pawai obor di Kawasan Rempoa, Tangerang Selatan, Rabu (19/08/2020). Pawai obor tersebut dilakukan dalam rangka menyambut peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1442 H. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Penanggalan kalender Hijriah berawal dari Abu Musa Al-Asyari, Gubernur Bashrah, yang menulis surat untuk Khalifah Umar bin Khatab RA. Isi surat tersebut adalah tentang kebingungan dirinya karena sebuah surat tidak memiliki tahun.

Atas dasar tersebut, kalender Islam kemudian dibuat untuk memudahkan umat dalam penyimpanan surat-surat. Sebagai informasi, umat Islam saat itu masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam yang hanya memiliki bulan dan tanggal.

Ali bin Abi Thalib kemudian mengusulkan momen hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Yatsrib sebagai awal tahun kepada seluruh sahabat. Setelah disetujui, kalender itu lalu diberi nama kalender Hijriah dan ditetapkan pada 638 Masehi.

Metode yang digunakan dalam penentuan awal tahun

Ilustrasi kata-kata tahun baru Islam
Ilustrasi kata-kata tahun baru Islam (Photo by John Peter on Pixabay)

Dikutip dari Al Jazeerah, Selasa (10/8/2021), tanggal dimulainya Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah ditentukan oleh beberapa teknik. Yakni dengan menggunakan perhitungan ilmiah dan astronomi, atau berdasarkan munculnya bulan.

Setiap negara memiliki cara yang berbeda-beda untuk menentukannya. Menurut perhitungan Pusat Astronomi, Tahun Baru Hijriah di tahun 2021 jatuh pada 10 Agustus.

 

Ditetapkan sebagai tanggal merah

[Bintang] Kalender
Ilustrasi Kalender (Sumber Foto: cloudfront.net)

Di sebagian besar negara mayoritas muslim, Tahun Baru Hijriah ditetapkan sebagai tanggal merah atau hari libur nasional. Beberapa negara tersebut yaitu Indonesia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Tunisia. 

Memiliki makna mendalam

Ilustrasi Tahun Baru Islam (Istimewa)
Ilustrasi Tahun Baru Islam (Istimewa)

10 hari pertama di bulan Muharram memiliki makna yang cukup besar bagi umat Islam, terutama untuk Muslim Syiah. Umat Syiah sangat berduka atas kematian Husain Ibn Ali al-Hussein, cucu Nabi Muhammad yang meninggal dalam Perang Karbala tahun 680 Masehi.

Al-Hussein meninggal tepat pada 10 Muharram, yang dikenal sebagai Ashoura. Umat Syiah biasanya mengunjungi kuil al-Hussein di Karbala, Irak untuk memperingati peristiwa tersebut.

Muslim Sunni akan berpuasa

Niat Puasa Senin Kamis
Ilustrasi Membaca Doa Niat Puasa Credit: freepik.com

Untuk menyambut datangnya Tahun Baru Hijriah, sebagian Muslim Sunni biasanya akan melakukan ibadah puasa. Namun, puasa itu tidak wajib dilakukan karena bersifat sukarela.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya