Sering Membaca Kartu Tarot, Ini Fakta Menarik di Baliknya

Liputan6.com, Jakarta- Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata tarot? Tarot identik dengan kata meramal. Kartu tarot memiliki 78 kartu dengan arti yang berbeda-beda di setiap kartunya. Dalam pembagian kartu tarot, terdapat 22 kartu tergolong Major Arcana dan 56 kartu lainnya yang tergolong Minor Arcana dengan 4 jenis  kartu yaitu jack, queen, king, dan knight.

Sebagian orang menganggap tarot adalah alat ramalan untuk menjawab pertanyaan orang  mengenai kekhawatirannya, masalah percintaan, karir dan lain sebagainya. Namun awalnya kartu tarot hanya digunakan sebagai permainan kartu saja. Melansir dari healyourlife.com, sejak Abad ke-19 membaca tarot dibuktikan sudah menjadi alat untuk meramal. 

Tarot juga dijadikan sebagai cara baru untuk melihat masalah atau peluang yang muncul dalam kehidupan kita. Dikutip dari Wishingmoon.com, bacaan kartu tarot akan ditafsirkan berbeda-beda tergantung pada masalah yang sedang terjadi di dalam hidup kita. Seorang pembaca kartu tarot dapat membantu kita menentukan bagaimana langkah selanjutnya yang akan kamu ambil.

Berikut fakta menarik di balik kartu tarot dilansir dari healyourlife.com:

Tarot merupakan sebuah kode atau simbol yang menggambarkan hukum alam dan prinsip secara keseluruhan yang dianut oleh semua tradisi religio spiritual di dunia. Siapapun dapat membaca kartu tarot, tidak harus seseorang yang spiritual. Sama seperti pekerja lainnya seperti penata rambut, psikolog, dan pelukis.

Jika kamu memiliki keinginan serta kemauan untuk belajar hal yang baru dan ingin mengembangkannya, kamu dapat belajar menjadi seorang pembaca kartu tarot. Namun, intuisi yang kuat berperan tinggi dalam memperluas interpretasi. 

Dalam kartu tarot, terdapat makna di baliknya. Kartu Minor Arcana terdiri dari piala (air), pentakel (tanah), pedang (udara), dan tongkat (api).

Dalam kartu tarot, elemen piala dapat mewakili perasaan, emosi, intuisi, dan kreativitas seseorang. Kartu tarot yang terdapat elemen piala ini seringkali muncul dalam bacaan tarot yang berhubungan dengan hubungan emosional kamu dengan diri sendiri maupun orang lain.

Pentakel mewakili permasalahan seputar keuangan, pekerjaan, dan harta benda. Kartu pentakel sering kali muncul dalam bacaan tarot yang berhubungan dengan karier atau kekayaan finansial. 

Pedang menjadi elemen yang dapat menggambarkan pikiran, kata-kata dan tindakan kamu. Kartu yang memiliki elemen pedang ini seringkali muncul dalam bacaan tarot terkait bagaimana kamu mengkomunikasikan ide-ide kamu, mengambil suatu keputusan. Mereka mewakili masalah sehari-hari dalam hidupmu.

Elemen Tongkat dalam kartu tarot menggambarkan suatu energi, motivasi, dan ambisi kamu terhadap suatu hal. Elemen ini sering ditemukan ketika seseorang sedang membaca tarot yang berkaitan dengan tujuan, hidup, spiritualitas dan ide-ide baru.

Kartu tarot dapat memberikan pandangan yang berbeda dan seimbang terhadap suatu situasi, tetapi setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan jalan yang akan dipilih. Mengutip dari wishingmoon.com, membaca tarot dapat membuat kamu terhubung dengan intuisi yang mendorong kamu menjadi orang yang lebih baik ke depannya.

Kamu dapat memperoleh perspektif atau pandangan baru terkait kehidupan dan wawasan baru yang lebih luas. Tarot dapat mengidentifikasi aspek yang dibutuhkan dari kehidupan seseorang dan mengarahkan kamu ke jalan yang tepat.

Pada abad ke-15, kartu tarot berasal dari permainan kartu yang disebut Tarocchi dan tidak dirancang untuk dijadikan alat meramal. Mengutip dari Learnreligions.com, di Prancis dan Italia, kartu tarot dijadikan sebagai kartu permainan, bukan sebagai alat untuk meramal.  Kemudian pada abad ke-18 kartu tarot mulai digunakan sebagai alat ramalan. 

Namun pada dasarnya, kartu tarot menggambarkan siklus kehidupan yang dapat mendapatkan suatu gambaran terkait keputusan yang akan kamu ambil di kemudian hari. Meskipun kartu tarot tidak dapat memprediksi masa depan, namun tarot dapat membantu kamu untuk mendapat wawasan baru yang membantumu dalam mengambil keputusan yang lebih tepat. 

Penulis

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara