5 Mitos tentang Menstruasi yang Wajib Wanita Ketahui

Nyeri haid merupakan salah satu masalah yang sering dialami sebagian besar perempuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2021, 17:31 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2021, 17:00 WIB
ilustrasi perut sakit/freepik
ilustrasi perut sakit/freepik

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar perempuan sering mengalami kram perut di tengah malam karena sedang mengalami menstruasi. Dalam istilah medis, menstruasi yang menimbulkan rasa nyeri disebut sebagai dismenore. Kondisi ini  adalah hal yang wajar dan bisa terjadi karena beberapa alasan. 

Melansir dari Times of India, nyeri haid ini terjadi pada 70-80 persen wanita dan rasanya bervariasi dari yang sakit ringan hingga serius. Selain itu, jenis rasa sakit dan gejala yang ditimbulkan berbeda-beda pada setiap wanita. Dalam beberapa kasus yang mengalami rasa nyeri haid cukup serius, sebagian perempuan mungkin bisa pingsan.  

Kita seringkali mendengar banyak mitos mengenai haid seperti nyeri haid adalah pertanda buruk, tidak boleh keramas saat haid, dan masih banyak lagi. Agar tidak salah kaprah, berikut ini adalah mitos dan fakta tentang menstruasi sebagaimana dikutip dari Times of India.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nyeri Haid Adalah Pertanda Buruk

Ilustrasi haid | cottonbro dari Pexels
Ilustrasi haid | cottonbro dari Pexels

Jika Anda mengalami nyeri atau kram perut saat haid, ini adalah hal yang normal. Nyeri haid tidak menunjukkan adanya masalah yang mendasarinya. Seringkali orang-orang menganggap nyeri haid adalah hal yang buruk. Faktanya, nyeri haid adalah pertanda baik di mana rahim dan ovarium atau indung telur Anda sehat.

Tidak Boleh Mengonsumsi Makanan Asam dan Minuman Dingin

Menghambat Penyerapan Gizi dalam Tubuh
Ilustrasi Minuman Dingin Credit: pexels.com/Stolen

Sampai saat ini belum dibuktikan secara ilmiah mengapa seseorang tidak diperbolehkan konsumsi makanan asam selama menstruasi. Makanan asam dikemas dengan vitamin C yang bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Sebaiknya Anda mengkonsumsi makanan asam karena baik untuk kekebalan tubuh. 

Seseorang bahkan bisa mengkonsumsi makanan dingin saat sedang haid tetapi tetap konsumsi dengan jumlah sedang atau jangan terlalu berlebihan. Faktanya, hanya makanan berminyak dan pedas yang harus Anda hindari saat sedang haid. Hal ini dikarenakan makanan berminyak dan pedas bisa menambah masalah lambung. Selain itu mengutip dari Pinkvilla, konsumsi makanan pedas dan berminyak juga bisa menyebabkan gastroenteritis.

Tidak Boleh Berolahraga Selama Menstruasi

Ilustrasi olahraga, stretching
Ilustrasi olahraga, stretching, peregangan. (Gambar oleh skeeze dari Pixabay)

Banyak orang percaya bahwa berolahraga selama menstruasi bisa meningkatkan rasa sakit. Nyatanya, melakukan beberapa latihan atau olahraga yang ringan dan yoga bisa membantu Anda untuk meringankan rasa sakit atau nyeri saat haid. 

Jika Anda merupakan orang yang rutin berolahraga, sebaiknya tetap lakukan olahraga saat haid. Namun, jangan lakukan olahraga yang berat. Sebagai alternatif lain, Anda bisa melakukan beberapa olahraga yang ringan. 

Mandi Air Dingin Bisa Meningkatkan Rasa Sakit

Ilustrasi Mandi
Ilustrasi mandi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Mandi dengan air dingin tidak pernah dibuktikan secara ilmiah dapat meningkatkan rasa nyeri. Nyatanya, nyeri haid disebabkan karena rahim yang melepaskan dindingnya sehingga tidak ada hubungannya dengan mandi air dingin. Sementara itu, mandi air panas memang bisa membuat tubuh Anda menjadi lebih rileks dan memiliki efek yang menenangkan pada tubuh Anda. Namun, bukan berarti mandi air dingin saat haid bisa membahayakan tubuh Anda.

Tak Boleh Berenang Saat Menstruasi

Hobi Berenang
Ilustrasi Zodiak Pisces Credit: pexels.com/Haley

Tidak boleh berenang saat sedang menstruasi adalah mitos. Ini adalah kesalahpahaman yang paling sering dipercayai oleh sebagian besar wanita. Biasanya mereka mengkhawatirkan air akan merendam semua darah haid Anda. Tapi ada beberapa produk yang bisa mengatasi hal ini seperti menggunakan menstrual cup atau tampon. 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya