Liputan6.com, Jakarta CEO Pfizer, Albert Bourla, pada hari Senin (10/1/2022) mengatakan vaksin yang menargetkan varian omicron dari Covid akan siap pada bulan Maret, dan perusahaan sudah mulai memproduksi dosisnya.
“Vaksin ini akan siap pada bulan Maret. Kami [sudah] mulai memproduksi beberapa dari jumlah ini,” kata Bourla kepada CNBC.
Advertisement
Baca Juga
Bourla mengatakan vaksin itu juga akan menyasar varian lain yang beredar. Dia mengatakan masih belum jelas apakah vaksin omicron diperlukan atau bagaimana penggunaannya, tetapi Pfizer akan menyiapkan beberapa dosis karena beberapa negara menginginkannya siap sesegera mungkin.
“Harapannya adalah kita akan mencapai sesuatu yang akan memiliki cara, perlindungan yang jauh lebih baik terutama terhadap infeksi, karena perlindungan terhadap rawat inap dan penyakit parah masuk akal sekarang dengan vaksin saat ini selama Anda memiliki dosis ketiga,” kata Bourla.
Data dunia nyata dari Inggris telah menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna hanya sekitar 10% efektif dalam mencegah infeksi simtomatik dari omicron 20 minggu setelah dosis kedua, menurut penelitian dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Suntikan Booster
Namun, dua dosis asli masih memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah, tulis studi tersebut. Menurut penelitian suntikan booster hingga 75% efektif untuk mencegah infeksi simtomatik.
Kepala penasihat medis White House Dr. Anthony Fauci mengatakan pada bulan Desember bahwa tidak perlu suntikan booster yang secara khusus menargetkan omicron, karena booster saat ini bekerja dengan baik terhadap varian tersebut.
CEO Moderna, Stephane Bancel,mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaannya sedang mengerjakan booster untuk omicron dan akan segera memasuki uji klinis.
Advertisement
Apakah Dosis Keempat Diperlukan?
Bancel mengatakan ada permintaan tinggi dari pemerintah karena mereka mempersiapkan vaksinasi rutin terhadap virus tersebut. Sementara Bourla mengatakan tidak jelas apakah dosis keempat diperlukan. Dia mengatakan Pfizer akan melakukan percobaan untuk menentukan apakah dosis lain diperlukan.
Israel telah menyediakan dosis keempat vaksin Pfizer dan BioNTech untuk orang-orang yang berusia di atas 60 tahun, orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan petugas kesehatan. Israel menemukan bahwa dosis keempat vaksin meningkatkan antibodi yang melindungi terhadap virus lima kali lipat seminggu setelah menerima suntikan.