Studi: Omicron Bertahan Lebih Lama pada Permukaan Plastik dan Kulit Manusia

Varian Omicron dapat bertahan lebih lama pada permukaan plastik dan kulit manusia daripada jenis virus sebelumnya menurut penelitian baru oleh para ilmuwan Jepang.

oleh Camelia diperbarui 23 Feb 2022, 19:21 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 08:47 WIB
Inggris Perketat Pembatasan Covid-19
Seorang perempuan mengenakan masker saat melintasi Jembatan Westminster di London, Kamis (9/12/2021). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengumumkan pembatasan yang lebih ketat untuk membendung penyebaran varian baru Covid-19, omicron. (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, Jakarta Varian Omicron dapat bertahan lebih lama pada permukaan plastik dan kulit manusia daripada jenis virus sebelumnya menurut penelitian baru oleh para ilmuwan Jepang.

Dilansir Euronews, Rabu (26/1/2022), studi oleh tim dari Universitas Kedokteran Prefektur Kyoto menemukan bahwa varian Omicron bertahan lebih lama setelah serangkaian tes laboratorium.

Mereka menyimpulkan bahwa "stabilitas lingkungan" Omicron yang tinggi dan kemampuannya untuk tetap menular khususnya mungkin telah membantunya menggantikan Delta sebagai varian dominan dan menyebar lebih cepat.

Pada sampel kulit dari sampel jenazah, waktu bertahan virus rata-rata adalah 8,6 jam untuk versi aslinya, 19,6 jam untuk Alpha, 19,1 jam untuk Beta, 11 jam Gamma, 16,8 jam untuk Delta dan 21,1 jam untuk Omicron.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lebih Lama Bertahan di Plastik dan Kulit

Inggris Tidak Terapkan Pembatasan COVID-19 Jelang Tahun Baru
Seorang wanita mengenakan topeng untuk melindungi diri dari virus corona melihat ponselnya di Trafalgar Square, di London, Selasa (28/12/2021). Javid menuturkan, varian Omicron saat ini menyumbang sekitar 90 persen kasus baru di seluruh Inggris. (AP Photo/Alastair Grant)

“Studi ini menunjukkan bahwa varian Omicron juga memiliki stabilitas lingkungan tertinggi di antara varian lain yang menunjukkan bahwa stabilitas tinggi ini mungkin juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan varian Omicron menggantikan varian Delta dan menyebar dengan cepat, ” tulis para penulis.

Terus menjadi perhatian utama di seluruh dunia, Omicron kini menyebar di semua negara Uni Eropa dan telah menjadi varian dominan di sebagian besar negara anggota, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).

Negara-negara di mana persentase tertinggi kasus baru dikaitkan dengan Omicron melalui pengurutan adalah Finlandia (99,9 persen), Belgia (99,7 persen), Malta (99,3 persen) dan Denmark (98,8 persen).


Pentingnya Menjaga Kebersihan Tangan

Hari Pertama PTM 100 Persen di Depok
Murid mencuci tangan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 Persen di SMP Negeri 9 Depok, Cipayung, Senin (24/1/2022). Pemerintah Kota Depok hari ini mulai menggelar PTM 100 persen secara serentak untuk tingkat TK, SD, dan SMP. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Meskipun varian umumnya lebih tahan terhadap etanol daripada strain asli COVID-19, semuanya benar-benar tidak aktif pada kulit setelah 15 detik terpapar pembersih tangan berbasis alkohol.

"Oleh karena itu, para peneliti menyimpulkan, sangat disarankan agar praktik pengendalian infeksi (kebersihan tangan) saat ini menggunakan desinfektan seperti yang diusulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO".


Infografis 3 Tips Pilih Sabun Cuci Tangan Tepat Cegah Covid-19

Infografis 3 Tips Pilih Sabun Cuci Tangan Tepat Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 3 Tips Pilih Sabun Cuci Tangan Tepat Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya