Dapatkah subvarian Omicron BA.2 Sebabkan Penyakit Serius? Ini Penjelasan Ahli

Sebuah studi baru telah mengungkapkan bahwa mereka yang telah terinfeksi Covid-19 Omicron subvarian BA.1 lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi BA.2. subvarian.

oleh Camelia diperbarui 28 Feb 2022, 15:36 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 12:00 WIB
Gejala Gejala Omicron
Varian Omicron adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Ada sebuah kabar baik mengenai Omicron. Sebuah studi baru telah mengungkapkan bahwa mereka yang telah terinfeksi Covid-19 Omicron subvarian BA.1 lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi BA.2. subvarian. 

Ini karena versi BA.1 dari varian virus corona Omicron memberikan perlindungan yang kuat terhadap yang terakhir. Studi ini juga menunjukkan bahwa BA.2 yang beredar luas tidak mungkin menyebabkan gelombang besar infeksi di negara-negara yang telah menyaksikan puncak Omicron yang dipimpin oleh subvarian yang diidentifikasi sebelumnya.

Dilansir dari Livemint, Troels Lillebaek, seorang ahli epidemiologi molekuler di Institut Serum Negara di Kopenhagen, dan timnya memeriksa daftar medis Denmark untuk mengetahui apakah infeksi ulang oleh subvarian BA.2 dapat menyebabkan penyakit serius.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peningktan kekebalan

Ilustrasi varian COVID-19, omicron
Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

Mereka melihat subvarian BA.2 telah berkembang biak di Denmark sejak awal tahun ini, dan saat ini mencakup sekitar 88% dari semua kasus virus corona. Namun gelombang BA.1 yang mendahului BA.2 menawarkan perlindungan.

Ada peningkatan kekebalan saat ini yang bisa mencegah bencana,” kata Lillebaek, seperti dikutip jurnal ilmiah Nature.

Jika BA.2 tiba di komunitas terlambat, ketika gelombang Omicron BA.1 hampir berakhir, kekebalan oleh infeksi Omicron dan/atau dengan meningkatkan kemungkinan akan mencegah BA.2 mendorong gelombang Omicron kedua,” kata Sarah Otto, seorang ahli biologi evolusioner di University of British Columbia di Vancouver, dan rekan Lillebaek untuk Nature.


Vaksin memberikan sejumlah perlindungan terhadap BA.2.

Kemenkes Ungkap Varian Omicron Hasil Kombinasi Mutasi Delta, Alpha, Beta, Gamma
Kemenkes Ungkap Varian Omicron Hasil Kombinasi Mutasi Delta, Alpha, Beta, Gamma (Pexels/annashvets).

Dalam berita baik lainnya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa vaksin memberikan sejumlah perlindungan terhadap Omicron termasuk BA.2. Studi, yang diterbitkan di server pracetak medRxiv, tetapi belum ditinjau oleh rekan sejawat.


Kemungkinan tidak ada risiko infeksi ulang

Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Mengenai topik tersebut, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam risiko infeksi ulang, ketika keturunan BA.1 dan BA.2 dibandingkan.

Jika ada peningkatan, itu berarti infeksi ulang kemungkinan akan terjadi dan karena kita tidak melihat itu, itu pertanda baik,” kata Maria Van Kerkhove dari WHO.


Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya