Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi Dewan Penelitian Medis India - Diabetes India (ICMR-INDIAB) berbasis populasi telah membuat rekomendasi diet untuk diabetes yang baru didiagnosis dan pradiabetes.
"Hasil kami menggarisbawahi perlunya pedoman diet baru yang merekomendasikan perubahan yang tepat dalam komposisi makronutrien untuk mengurangi beban akibat diabetes di Asia Selatan," kata studi tersebut, seperti melansir dari Times of India, Kamis (1/9/2022). Studi tersebut baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care.
Untuk diabetes yang baru didiagnosis, penelitian ini merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat hingga 55%, meningkatkan protein dan lemak masing-masing hingga 20% dan 25%.
Advertisement
Biasanya karbohidrat terdiri lebih dari 70% dari makanan kita, jadi apa yang pada dasarnya disarankan oleh penelitian ini adalah untuk meningkatkan lebih banyak protein nabati dan hewani dan mengurangi sebagian kecil karbohidrat. Demikian juga, untuk pradiabetes merekomendasikan hingga 56% karbohidrat, 20% protein dan 27% lemak.
Sebanyak 18.090 orang dewasa dipelajari untuk tujuan ini.
Baca Juga
Gandum sama buruknya
Sambil menekankan pada pengurangan konsumsi nasi putih untuk mengelola diabetes, Dr V Mohan, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan bahwa gandum sama buruknya dengan nasi.
Jika Anda makan 2 cangkir nasi atau 4 roti untuk makan siang, Anda bisa menggantu satu roti atau 1-1/2 cangkir nasi dengan protein yang baik. Para ahli juga menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging merah.
"Protein nabati baik, ikan dan ayam juga baik, tapi daging merah tidak," katanya.
Advertisement
Faktor risikonya
Ada beragam faktor risiko diabetes, di antaranya:
- Kegemukan
- Ketidakatifan fisik
- Gaya hidup menetap
- Pola makan tidak sehat
- Kebiasaan perilaku
- Genetika
- Kurang tidur
- Paparan polutan
- Tekanan darah tidak terkontrol
- Kolesterol darah tidak terkontrol
Tekanan darah dan kadar lipid yang terkontrol bisa menunda dimulainya komplikasi yang terkait dengan diabetes.
Perlu dicatat bahwa sebagian besar faktor risiko bisa dimodifikasi dan perubahan kecil bisa mengurangi risiko diabetes.
Risiko yang terkait dengan diabetes
Diabetes adalah gangguan progresif, itu menyebabkan komplikasi parah saat dan ketika berkembang. Diabetes yang tidak dikelola membuat orang tersebut rentan terhadap penyakit pembuluh darah.
"Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan peningkatan risiko penyakit vaskular dan sebagian besar beban diabetes tipe 2 disebabkan oleh makrovaskular (kardiovaskular (CV), serebrovaskular dan penyakit arteri perifer) dan mikrovaskular (retinopati diabetik, nefropatik dan neuropati) komplikasi," kata studi penelitian tahun 2021.
Beberapa penelitian juga mengaitkan diabetes dengan penyakit hati, kanker, kesehatan mental dan kecacatan.
Advertisement