Tak Terima Dapat Nilai Jelek, Belasan Siswa di India Nekat Ikat Guru di Pohon

Belasan siswa di sebuah sekolah di India diduga mengikat seorang guru matematika dan seorang pegawai sekolah di sebuah pohon dan memukuli mereka, karena mendapat nilai jelek dalam ujian.

oleh Camelia diperbarui 11 Sep 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2022, 12:00 WIB
Puluhan Siswa di India Nekat Ikat Guru Matematika di Pohon
foto: YT Oneindia news

Liputan6.com, Jakarta Belasan siswa di sebuah sekolah di India diduga mengikat seorang guru matematika dan seorang pegawai sekolah di sebuah pohon dan memukuli mereka, setelah beberapa dari mereka mendapat nilai jelek dalam ujian.

Dilansir dari Oddity Central, dalam insiden mengejutkan yang terjadi Senin (5/9/2022) lalu, siswa Scheduled Tribe Residential School di Dumka, negara bagian Jharkhand India, mengikat guru matematika dan petugas sekolah mereka di sekolah dengan dalih mendiskusikan nilai mereka pada ujian Kelas-9 baru-baru ini hanya untuk mengikat mereka ke pohon dan diduga memukuli mereka. 

Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan tiga pria diikat di pohon dengan tali merah dan puluhan siswa laki-laki berdiri di sekitar mereka dan membawa tongkat kayu tebal. 

Video kejadian tersebut dengan cepat menjadi viral, dan meskipun pemukulan itu sendiri tidak tertangkap kamera, penyelidikan polisi menemukan bahwa para korban memang diserang secara fisik oleh para siswa yang marah, dan salah satu dari mereka benar-benar memberikan pernyataan dengan perban di kepalanya, menunjukkan bahwa dia telah dipukul dengan tongkat pemukul.

Nilai Jelek

Ilustrasi Sekolah
Ilustrasi sekolah (dok. Pixabay.com/Wokandapix)

Reaksi kekerasan para siswa diduga dipicu oleh sejumlah nilai sangat buruk yang diterima beberapa dari mereka pada ujian matematika Kelas 9 mereka. India Times melaporkan bahwa 11 dari 32 siswa menerima nilai DD, yang setara dengan gagal, yang memicu kemarahan seluruh siswa. Mereka menganggap guru matematika, Suman Kumar, dan petugas yang mengunggah nilai ke situs web sekolah, Soneram Chaure, bertanggung jawab dan menuntut balas dendam mereka.

“Mahasiswa memanggil kami dengan dalih mengadakan pertemuan & mengatakan hasil mereka bermasalah,” kata Suman Kumar kepada kantor berita ANI.

“Itu terjadi karena nilai praktik mereka tidak dimasukkan dalam hasil. Itu harus dilakukan oleh kepala sekolah. Jadi kami tidak bisa mengambil langkah apa pun dalam hal ini,” tambahnya.

Ikat dan pukul guru

KPAI Ungkap Korban Kekerasan Seksual Didominasi Siswa SD
Sebanyak 64,7 persen siswa SD mengalami kekerasan seksual, jadi kasus paling tinggi. (pexels/pixabay).

Namun, para siswa yang marah tidak mau mendengarkan penjelasan para korban, dan dilaporkan terus mengikat mereka ke pohon dan memukuli mereka dengan tongkat. Menurut penyelidikan polisi yang sedang berlangsung, mayoritas dari 200 siswa di Scheduled Tribe Residential School terlibat dalam insiden tersebut.

Meski telah dihadirkan bukti-bukti yang dikumpulkan polisi terkait kasus ini, pejabat sekolah memutuskan untuk tidak mengajukan pengaduan terhadap siswa yang terlibat dalam penganiayaan tanpa pengadilan tersebut karena dapat merusak karier siswa, kata kepala kantor polisi Gopikandar, Nityanand Bhokta, kepada wartawan. 

Pada awalnya, para korban sendiri juga tidak mengajukan pengaduan, tetapi ketika kasus tersebut menjadi viral, mereka akhirnya mengajukan pengaduan terhadap 11 penyerang mereka. Namun masih tidak jelas apa hukuman yang mereka terima.

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya