Benarkah Musik Klasik Dapat Meningkatkan Konsentrasi saat Belajar?

Masih mejadi kepercayaan jika mendengarkan musik klasik saat belajar dapat meningkatkan konsentrasi, mitos atau faktakah hal tersebut?

oleh Renta Nirmala Hastutik diperbarui 13 Okt 2022, 17:20 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 17:20 WIB
Musik klasik
Musik klasik dan kepribadian manusia/copyright: unsplash/madelon

Liputan6.com, Jakarta - Musik klasik dikenal dapat menenangkan orang yang merasa gelisah. Namun, dapatkah musik klasik merangsang dan meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi?

Mengutip dari laman Contact Music, Kamis (13/10/2022) hal ini masih dilakukan oleh sebagian orang bahkan banyak sekali playlist musik klasik untuk belajar yang dapat ditemukan.

Kelebihan mendengarkan musik klasik untuk berkonsentrasi masih dipercayai oleh banyak orang hingga sekarang ini.

Meskipun banyak yang percaya ada beberapa klaim bahwa musik klasik membuat orang lebih pintar, penelitian lain menunjukkan bahwa hal itu tidak terjadi.

Namun, yang pasti, musik klasik meningkatkan suasana hati Anda dan ini dikenal sebagai efek Mozart.

Salah satu kepercayaan lain adalah bahwa musik klasik dapat meningkatkan penalaran spasial dan meningkatkan daya ingat.

Sebuah studi yang keluar pada tahun 90-an menunjukkan bahwa musik klasik, seperti mendengarkan sonata Mozart untuk dua piano, dapat meningkatkan kemampuan penalaran spasial dan hasil tes.

Tapi apa itu penalaran spasial? Ini adalah kemampuan untuk menemukan ruang dan bergerak di dalamnya, menghubungkan benda-benda yang berbeda, dan memecahkan masalah.

Musik klasik dianggap membantu otak memproses sejumlah besar informasi yang datang dari dunia di sekitar Anda dengan memecahnya dan mengkategorikannya ke dalam segmen yang dapat dicerna.

Musik dapat menstimulasi otak Anda sampai-sampai otak Anda terdorong untuk lebih memperhatikan kejadian-kejadian di sekitarnya dan bahkan membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dan, meskipun kemampuan penalaran yang lebih baik tidak akan membantu Anda menarik solusi begitu saja; namun, musik dapat membantu Anda menalar jalan menuju solusi berdasarkan fakta dan informasi yang Anda miliki.

Mendengarkan Musik dapat Meningkatkan Motivasi

Ilustrasi musik/headphone
Ilustrasi mendengarkan musik dengan headphone (Photo by Malte Wingen on Unsplash)

Variasi ritmis dalam musik dapat memengaruhi cara neuron merespons ritme otak, ini dapat membangkitkan emosi yang berbeda di sepanjang jalan.

Neuron-neuron ini melonjak perlahan-lahan ketika mendengarkan musik yang lembut dan lambat, dan dengan cepat ketika merespons tempo yang lebih cepat.

Mendengarkan musik yang lambat, lembut, dan tenang dapat membantu Anda rileks. Musik ini bahkan dapat mengekang dan mengurangi tingkat kecemasan Anda jika Anda stres dan membantu Anda tidur lebih nyenyak.

Namun, musik dengan ketukan yang lebih cepat dan variasi yang lebih keras dapat memotivasi Anda dan membuat Anda lebih waspada.

Idealnya, mendengarkan musik yang lebih cepat harus dilakukan selama waktu istirahat belajar atau bekerja Anda.

Pengaruh Musik Terhadap Konsentrasi

Ilustrasi kerja keras, belajar
Ilustrasi kerja keras, belajar. (Photo by bruce mars on Unsplash)

Penelitian dari Institute of Education (IOE) mengklaim bahwa ketika anak-anak mendengarkan musik klasik, tidak hanya membantu konsentrasi mereka, tetapi juga disiplin diri mereka.

Selain itu, hal ini meningkatkan keterampilan mendengarkan mereka melalui paparan instruksional yang diberikan oleh guru atau tutor mereka.

Penelitian dari Prancis menunjukkan bahwa selama satu jam kuliah, siswa yang mengikuti kuis dengan musik klasik diputar sebagai latar belakang, kinerjanya lebih baik daripada mereka yang mengikuti kuis tanpa musik apa pun.

Ada beberapa contoh yang memang menunjukan perbandingan ketika belajar menggunakan musik atau tidak.

Sayangnya, mendengarkan musik tidak membantu semua orang untuk berkonsentrasi meskipun ada beberapa perbedaan besar antara mendengarkan musik klasik dan musik pop atau genre yang lebih cepat.

Musik Dapat Menjadi Gangguan saat Belajar

Gaya
Ilustrasi Mempelajari Ilmu Fisika Credit: unsplash.com/Windows

Mendengarkan lagu-lagu favorit Anda bisa membangkitkan semangat ketika suasana hati Anda sedang rendah atau ketika Anda sedang streess, namun mungkin tidak ideal ketika Anda sedang membaca buku atau ketika mengahafalkan sesuatu malah mendengarkan musik.

Jika Anda mencoba untuk membuat argumen pembelaan dalam makalah atau memecahkan rumus aljabar yang sulit, musik yang terlalu upbeat, keras atau cepat mungkin mengganggu alur pemikiran Anda atau memperlambat momentum Anda.

Lagu-lagu yang memancarkan perasaan sakit, kesedihan, sukacita, atau kegembiraan yang kuat sebaiknya dihindari karena ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berkonsentrasi.

Kesimpulannya adalah musik dapat menjadi pembangkit semangat ketika belajar atau bahkan bisa menjadi penganggu konsentrasi tergantung kepada bagaimana Anda memainkan dan menempatkan musik tersebut.

Jika dengan mendengarkan musik klasik Anda merasa lebih bersemangat maka gunakanlah musik klasik atau jenis musik apapun untuk dapat membangkitkan semangat belajar Anda.

Infografis: Deretan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan Tahun 2011 (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan Tahun 2011 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya