Lakukan 5 Tips Ini untuk Tingkatkan Fokus Saat Bekerja

Mengembangkan keterampilan untuk fokus itu membutuhkan waktu dan latihan yang konsisten.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 08 Nov 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 06:00 WIB
Mental Focus Management
Mental Focus Management (Photo by Brett Jordan on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun terdengar sederhana, tetap fokus terhadap suatu tugas bisa menjadi sangat sulit, ditambah dengan berbagai gangguan yang konstan membuat perhatian kita teralihkan. Bahkan pada saat suasana sedang tenang sekalipun, fokus kita bisa terpecah saat muncul bunyi notifikasi smartphone.

Melansir Very Well Mind (07/11/2022) seorang Psikolog Klinis sekaligus Profesor di Universitas Yeshiva, Sabrina Romanoff, mengatakan, fokus merupakan sebuah kemampuan kognitif untuk menyalurkan perhatian kita pada satu tugas dan sepenuhnya tenggelam di dalamnya tanpa gangguan.

Kita pasti pernah mengalami keadaan ketika kita harus membaca sebuah paragraf berulang kali, sebab kita tidak dapat menangkap maknanya atau mengalami zoning out saat mendengarkan orang lain berbicara. Hal-hal ini dapat terjadi ketika kita tidak hadir secara mental atau hilang fokus.

"Menjadi fokus memiliki arti hadir sepenuhnya pada saat ini. Ini merupakan keadaan optimal untuk belajar dan menerima informasi," tutur Sabrina Romanoff dalam situs Very Well Mind. Kemampuan untuk fokus sangat penting, karena memungkinkan kita terlibat sepenuhnya terhadap tugas.

Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi terhadap satu hal secara sepenuhnya. Untungnya, kemampuan fokus dapat dilatih sehingga dapat ditingkatkan.

Akan tetapi, mengembangkan keterampilan untuk fokus itu tidak akan mudah dan cepat. Hal ini akan membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh, yang kemungkinan akan menuntut kita mengubah kebiasaan sehari-hari.

Merangkum dari Very Well Mind, berikut ini tips secara psikologis untuk mengembangkan fokus dan konsentrasi.

 

 

 

 

 

1. Ketahui Nilai Fokus Mental

Ilustrasi kerja keras, belajar
Ilustrasi kerja keras, belajar. (Photo by bruce mars on Unsplash)

Mulai dengan melakukan penilaian terhadap kemampuan fokus kita. Ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat tingkat fokus yang kita miliki saat itu.

Kemampuan fokus kita termasuk baik, jika kita merasa mudah untuk tetap waspada, menetapkan sasaran dan memecah tugas ke bagian-bagian yang lebih kecil, dan saat kita bisa mengambil istirahat sejenak sebelum kembali bekerja.

Di sisi lain, kita butuh melatih fokus saat kita menyadari bahwa kita cenderung sering melamun, sulit menghindari gangguan, dan tidak mampu mengidentifikasi proses yang sudah dilakukan saat bekerja.

Setelah mengetahui nilai fokus kita cenderung ke kriteria yang tidak baik, dari sini kita butuh melatih fokus. Hal ini bisa membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tetapi berlatih dengan cara mengadopsi kebiasaan baik dan menyadari hal-hal yang dapat menganggu kita bisa sangat membantu.

2. Singkiran Hal-Hal yang Mengganggu

Ilustrasi Kerja dari Rumah
Ilustrasi kerja dari rumah. (dok. Unsplash.com/Corinne Kutz @corinnekutz)

Banyak orang sering meremehkan gangguan yang menghalangi mereka untuk konsentrasi terhadap tugas yang sedang dikerjakan. Gangguan ini bisa muncul sebagai suara bising dari rekan kerja yang mengobrol, deru mesin kendaraan, sampai hal kecil seperti suara ketikan.

Tidak mudah untuk mengurangi suara-suara yang mengganggu ini. Apalagi ketika kita bekerja di tengah kota, tempat suara-suara tersebut termasuk hal yang biasa terdengar.

Untuk mengatasinya, kita bisa mencoba menemukan tempat yang lebih tenang untuk mulai bekerja. Menghindari suara gangguan bunyi deru mesin dan orang-orang yang mengobrol.

Tempat-tempat seperti perpustakaan, ruang kerja pribadi di rumah, juga kafe yang sepi menjadi tempat yang cocok untuk dicoba.

Selain gangguan eksternal, ada juga gangguan yang berasal dari diri kita sendiri, seperti kelelahan, kecemasan, dan motivasi yang rendah.

Jika ini masalahnya, kita bisa mencoba memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup sebelum kembali bertugas, serta melawan kecemasan dengan berusaha berpikir positif dan melakukan meditasi.

3. Batasi Fokus dengan Menghindari Multitasking

Multitasking
Multitasking (Photo by Austin Distel on Unsplash)

Setiap orang memiliki kemampuan konsentrasi yang berbeda. Alasan ini menyebabkan tidak semua orang pandai dalam melakukan multitasking. Meskipun sering dilakukan banyak orang, multitasking tidak selalu memberikan efek yang sama, yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

Bagi beberapa orang, melakukan multitasking juga mampu memgurangi tingkat produktivitas mereka. Ini membuat mereka jauh lebih sulit untuk memperhatikan detil-detil penting dalam pekerjaannya.

Bagian terpenting dalam upaya meningkatkan fokus adalah memanfaatkan sumber daya yang kita miliki. Berhenti melakukan banyak tugas dan sebaliknya berikan perhatian penuh terhadap satu hal dalam satu waktu tertentu.

Mengutip Very Well Mind, ada satu cara cepat untuk kembali fokus, yaitu melatih sistem pernapasan. Kita bisa mengawalinya dengan menarik napas dalam-dalam untuk beberapa kali dan fokus terhadap aktivitas tersebut.

Ketika merasa bahwa pikiran kita mulai melantur, coba pandu fokus untuk kembali memperhatikan aktivitas pernapasan yang sedang dilakukan secara perlahan. Tips ini sederhana, tetapi tidak jarang kita akan kesulitan berfokus terhadap aktivitas tersebut tanpa memikirkan hal lainnya.

4. Live in the Moment

Ilustrasi santai. Photo by Katie Barrett on Unsplash
Ilustrasi santai. Photo by Katie Barrett on Unsplash

Salah satu penyebab kita sulit untuk tetap fokus adalah kebiasaan merenungi hal di masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Pemikiran-pemikiran ini membuat seseorang sering melamun dan tidak hidup di masa kini.

Sebagian besar orang yang berorientasi terhadap masa depan sering mengalami gangguan seperti ini. Namun, bagi seseorang yang memiliki sikap spontan dan berorientasi terhadap masa kini cenderung lebih mudah menghilangkan pemikiran tentang masa depan yang membuat mereka teralihkan.

Melakukan aktivitas masa kini dan dan mengurangi pemikiran tentang apa yang terjadi di masa lalu dan yang akan terjadi di masa depan, membuat perhatian kita tetap tajam dan fokus menjadi terasah tajam.

Tentu saja, hal ini membutuhkan waktu. Namun, tetap berusaha dan belajar untuk hidup di masa kini dapat benar-benar membantu. Apa yang kita perlu dengar adalah kita tidak bisa mengubah masa lalu dan memprediksi secara spesifik yang akan terjadi di masa depan.

Namun, apa yang kita lakukan hari ini dapat membantu kita menghindari mengulangi kesalahan yang sudah terjadi dan membuka jalan masa depan yang lebih baik.

5. Ambil Istirahat Sejenak

Coffee Break
Coffee Break (Photo by Mindspace Studio on Unsplash)

Fokus terhadap suatu hal dalam waktu yang lama, secara perlahan dapat mengikis kemampuan fokus sehingga semakin sulit untuk menyelesaikan tugas. Maka dari itu, mengambil istirahat sejenak dapat membantu mengembalikan fokus dan meningkatkan kinerja kita.

Menurut Very Well Mind, istirahat walau hanya beberapa menit, seperti mengalihkan fokus untuk minum atau melakukan peregangan dapat membantu mengembangkan fokus mental seseorang.

Membangun kemampuan konsentrasi bukan sesuatu yang bisa kita lakukan dalam semalaman. Oleh karena itu, salah satu langkah pertama adalah mengenali dampak dari gangguan yang terjadi dalam keseharian kita.

Ketika kita merasa konsentrasi yang dimiliki mudah teralihkan dari pekerjaan yang sedang dilakukan, kita dapat mulai mengatur nilai prioritas terhadap kegiatan sehari-hari. Dari sini kita bisa mengetahui hal-hal mana yang harus diselesaikan dan hal mana yang tidak.

Infografis Journal
Infografis Adu Nasib Pekerja Kota Penyangga Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya